Indosat Ooredoo Hutchison Raih Gartner Eye on Innovation Award

EXPOSEMEDIA, BOLMONG—Beragam inovasi terus dilakukan Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) dalam.rangka memberikan layanan bisnis yang cepat dan tepaat. IoH juga meraih penghargaan Gartner Eye on Innovation Award, sebagai pengakuan atas inovasi dan solusi Integrated Asset Management yang ditawarkan oleh Indosat Business. Integrated Asset Management merupakan alat inspeksi yang memanfaatkan analitik berbasis kecerdasan buatan (AI) dan sensor IoT untuk mengotomatiskan pemantauan aset pelanggan di berbagai sektor bisnis, sehingga mendukung operasional yang lebih aman dan efisien.

Muhammad Buldansyah, Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison mengatakan, “Penghargaan Gartner Eye on Innovation Award mencerminkan komitmen kami terhadap inovasi dan solusi yang membawa perubahan positif. Melalui Integrated Asset Management, kami menawarkan transformasi yang memungkinkan bisnis beroperasi dengan lebih cepat, efisien, dan andal dengan memanfaatkan teknologi AI dan IoT. Inisiatif ini menjadi tonggak penting bagi perjalanan transformasi Indosat menuju AI TechCo.

Baca Juga:  Pangkas Praktek Penempatan PMI Non-prosedural, BP2MI Gelar FGD Lintas KL

Dengan Integrated Asset Management, perusahaan dapat mengotomatiskan proses inspeksi menggunakan teknologi IoT dan kecerdasan buatan (AI), sehingga waktu inspeksi dapat dipangkas hingga 90% dibandingkan dengan metode manual. Selain itu, biaya tenaga kerja dapat dikurangi hingga 50%, dan downtime operasional berkurang hingga 40%. Dengan demikian, perusahaan dapat lebih fokus pada pengembangan dan inovasi, sekaligus meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

Selain itu, Indosat Business juga memiliki solusi Smart Surveillance yang merupakan alat pengawasan dan pemantauan real-time berbasis AI dan Internet of Things (IoT), untuk sektor-sektor seperti manufaktur, minyak dan gas, konstruksi, transportasi, ritel, serta bisnis dengan risiko tinggi lainnya. Penggunaan Smart Surveillance telah mengurangi risiko akibat pekerjaan sebesar 95% dengan pencegahan yang dilakukan secara real-time.(*)

Baca Juga:  Kedutaan Besar Malaysia Sambangi Kantor BP2MI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *