Anies Baswedan-Yenny Wahid, Pasangan Tepat

Yenny dan Ibas

EXPOSEMEDIA, Jakarta – Dalam pekan ini, nama Yenny Wahid terus mencuat. Partai Nasdem, berniat menjadikannya Calon Wakil Presiden (Cawapres) Anies Baswedan.

Suara dari dalam Koalisi Perubahan, cukup responsif. Partai Demokrat, mengaku sejak awal masukkan Yenny Wahid salah satu opsi Cawapres. Setelah AHY (Agus Harimurti Yudhoyono).

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun tak soal. Bagi mereka, pilihan Cawapres dari NU (Nahdlatul Ulama), logis dan menentukan.

Melihat dinamika ini, Irvan Basri, Pendiri Kawan Perubahan, melihatnya sebagai tren politik yang positif.

“Jika Yenny Wahid digaet Anies Baswedan sebagai Cawapres, maka Koalisi Perubahan akan keluar dari blokade politik yang selama ini mereka alami,” kata Irvan pada Exposemedia, Jumat (7/7/2023) di Jakarta.

Baca Juga:  Ini Kata Ferley Kaparang Terkait Debat Publik Pertama KPU Manado

Menurutnya, Yenny Wahid adalah figur komplit dan multi-talenta. Kemampuan ini diwarisinya dari GusDur (Presiden RI Ke-4), dan pergumulan proses yang panjang dalam berbagai medan dan peran.

“Mbak Yenny itu, pernah jadi Jurnalis garis depan, Tokoh Perempuan NU dan Indonesia, Tokoh Dialog Perdamaian dan Lintas Agama, Staf Khusus Presiden SBY, perintis Gerakan Pendidikan, Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), dan tentu saja seorang Politisi berpengalaman,” tutur Irvan.

Politisi yang akrab disapa Ibas itu mengatakan, Anies-Yenny pasangan tepat. Secara geografi politik dan segmentasi pemilih, pun saling melengkapi.

“Bersama Koalisi Perubahan, Anies akan jadi jangkar suara di Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera. Mbak Yenny, akan rekatkan suara di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Indonesia Timur. Suara di Kalimantan, Bali, NTB, dan NTT, akan saling berebut dan berbagi,” ujar Irvan.

Irvan yakin, Yenny Wahid bisa diterima di Indonesia Timur. GusDur punya jejak dan legacy kuat di wilayah ini. Selain itu, pemilih perempuan, muda, dan milenial, juga respek ke Yenny Wahid.

“Iya, Mbak Yenny itu, figur yang diterima oleh semua kalangan. Tua dan muda. Dalam dan luar negeri. Indonesia, butuh pemimpin dengan ketokohan kuat, visioner, dan dialogis,” kata Ibas memberi uraian.

Banyak pihak menunggu Apel Siaga Perubahan, di Gelora Bung Karno, 16 Juli mendatang. Jika Yenny Wahid resmi diumumkan sebagai Cawapres Anies, maka peta politik Pilpres akan berubah.

“Kita lihat nanti. Di Politik, selalu ada hal yang mengejutkan publik, pungkas Ibas. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *