
EXPOSEMEDIA, MANADO—PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) turut ambil bagian di UNSRAT EXPO 2025 yang digelar di Manado Town Square 3. Ajang pendidikan dan inovasi ersebut dimulai pada 17-18 November 2025. Keikutsertaan perusahaan tambang emas yang beroperasi di Sulawesi Utara ini, sebagai wujud transparansi sekaligus komitmen perusahaan dalam memperkenalkan dunia pertambangan yang aman, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.
UNSRAT EXPO 2025 telah dibuka oleh Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Prof. Dr. Ir. Octavianus Berty Sompie, M.Eng, yang sebelumnya mengunjungi seluruh booth peserta expo, termasuk booth JRBM. Di booth berukuran 5 x 3 meter tersebut, pengunjung mendapatkan informasi terkait proses pertambangan, kegiatan reklamasi, program CSR, serta contoh core sample batuan mengandung emas yang juga menjadi daya tarik utama.

Booth yang sarat informasi tersebut dipadati lebih dari 100 pengunjung. Banyak pengunjung menanyakan jenis batuan yang dipamerkan, bahkan Rektor Unsrat menunjukkan ketertarikan terhadap core sample tersebut yang dinilai dapat dijadikan pajangan edukasi.
Berbagai pertanyaan juga muncul dari mahasiswa hingga dosen, mulai dari durasi kegiatan pertambangan, teknik penambangan, hingga program pembinaan petani kakao yang dilaksanakan perusahaan sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat lingkar tambang. Tim CSR dan Tim Engineering JRBM memberikan penjelasan secara langsung dan terbuka selama kegiatan expo berlangsung.

Selain menampilkan informasi di booth, Head of Corporate Social Responsibility (CSR) JRBM, Muh. Rudi Rumengan, dipercaya menjadi narasumber talkshow. Rudi memaparkan profil perusahaan, mulai dari sejarah operasional yang sebelumnya dikelola melalui penanaman modal asing hingga kini sepenuhnya berstatus penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Ia juga menjelaskan kontribusi JRBM terhadap negara dan daerah melalui pembayaran royalti, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), pajak pertambangan, serta implementasi program sosial dan lingkungan.

“Selain kontribusi terhadap pemerintah dan masyarakat, JRBM juga terbuka terhadap peluang kolaborasi riset dan pengembangan inovasi melalui institusi pendidikan dan akademik,” jelas Rudi.
Dalam kesempatan terpisah, Head of External Relations, Andreas Saragih, menyampaikan pandangannya terkait pentingnya edukasi publik mengenai industri pertambangan modern.
“Keikutsertaan JRBM di UNSRAT EXPO 2025 merupakan bentuk komitmen kami dalam membuka ruang edukasi dan dialog mengenai praktik pertambangan yang bertanggung jawab. Pertambangan hari ini tidak hanya berbicara mengenai eksplorasi dan produksi, tetapi juga teknologi, keselamatan, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat,” tegas Andreas.
Andreas menambahkan, keberlanjutan industri pertambangan membutuhkan sinergi bersama. “Kami percaya bahwa keberlanjutan sektor pertambangan tidak dapat berjalan sendiri. Diperlukan kolaborasi antara perusahaan, akademisi, pemerintah, dan masyarakat untuk mencapai hasil yang optimal dan berkelanjutan,” pungkasnya.(ale/*)







