Kisruh Barang Kiriman PMI, Migrant Watch :”Yang Mesti Minta Maaf itu Zulhas”

Aznil Tan

EXPOSEMEDIA, Jakarta – Kemarahan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani atas tertahan dan menumpuknya barang-barang kiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) di berbagai pelabuhan wilayah Indonesia makin berbuntut panjang.

Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad H Wibowo menuntut Benny meminta maaf, Senin (8/4/2024).

Direktur Eksekutif Migrant Watch Aznil Tan berujar sebaliknya. Dia menuntut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta maaf dan menganti rugi barang-barang kiriman PMI yang rusak.

“Yang mesti minta maaf itu Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebagai biang kerok semakin menumpuk dan membusuknya barang kiriman PMI di pelabuhan-pelabuhan. Bukan saja meminta maaf tetapi harus menganti rugi barang-barang PMI yang rusak,’ ujarnya ke media, Jakarta (8/4/2024).

Baca Juga:  Suntikkan Semangat Kerelawanan, Anies Baswedan Akan Datang ke Gathnas TurunTangan VIII di Yogyakarta

Aznil Tan mengapresiasi langkah Benny Rhamdani mengungkap kasus tersebut ke publik.

“Benny setahu saya sudah lama marah atas tidak bisa keluarnya barang kiriman PMI tersebut. Di bulan November 2023 saja, ada 102 kontainer. Kondisi ini semakin parah sejak terbitnya Permendag nomor 36 pada tanggal 11 Desember 2023 kemarin. Barang-barang kiriman PMI menggunung bahkan membusuk, bahkan terancam akan dimusnahkan,” ungkapnya.

Kritik Drajat cara Kepala BP2MI membuat gaduh, Aznil menilai tidak beralasan. Langkah dilakukan sudah sepantasnya dilakukan oleh pejabat negara.

Baca Juga:  Kantor PT Tribuana Elok Sejahtera Diresmikan, Siap Serap Tenaga Kerja Baru

“Mungkin marah Benny memuncak karena barang kiriman tersebut tidak bisa diterima keluarga PMI untuk merayakan lebaran. Jadi wajar banyak publik mendukung Benny. Sudah tepat cara Benny sebagai Kabadan BP2MI. Pejabat bekerja secara normatif pasti tidak menerima cara Benny tersebut,” tuturnya.

Aznil Tan menyayangkan pernyataan Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad H Wibowo. Aznil Tan mempertanyakan kapasitas Dradjad H Wibowo

“Kok persoalan ini dibawa-bawa ke ranah politik? Apa hubungannya dengan PAN, kok PAN seperti kebakaran jenggot? Kok mereka baru tahu etika? Kritik Benny setahu saya tidak menyinggung Zulkifli Hasan sebagai Ketum PAN,” ujarnya dengan nada bertanya.

Sebagai pengamat dunia ketenagakerjaan migran Indonesia, Aznil Tan mendukung perjuangan Benny atas pelonggaran dan pembebasan pajak pada barang kiriman PMI.

“PMI itu banyak jasanya. Selain penyumbang devisa juga mengurangi beban negara angka penganguran. Lah, kok negara mempajakin mereka? Apalagi barang itu untuk keluarganya bukan komersial. Jangan piciklah buat aturan. Barang kiriman PMI itu tidak ada menganggu UMKM,” pungkasnya. (*/Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *