Page 5 - EXPOSEMEDIA.ID - Edisi Senin, 31 Agustus 2020
P. 5
5 NASIONAL EXPOSEMEDIA
SENIN,
31
AGUSTUS
2020
tingan
umum,
karakteristik
daerah
dan
kemampuan
masyarakat.
Pemda
dapat
melakukan
koor-
dinasi
secara
sinergis
di
bidang
pendapatan
daerah
dengan
Pemerintah
dan
stakeholder
terkait
serta
meningkatkan
kinerja
Badan
Usaha
Milik
Daerah
(BUMD)
d a l a m
u p a y a
o p t i m a l i s a s i
kontribusi
secara
signifikan
terhadap
pendapatan
daerah.
Selain
itu,
Pemda
juga
dapat
meningkatkan
pelayanan
dan
perlindungan
masyarakat
sebagai
upaya
meningkatkan
kesadaran
masyarakat
dalam
membayar
pajak
daerah
dan
retribusi
daerah;
T i d a k
l u p a
m e n i n g k a t k a n
pemanfaatan
IT
dalam
melakukan
p e m u n g u t a n
PA D
d a n
j u g a
melakukan
penyempurnaan
sistem
administrasi
dan
efisiensi
penggunaan
anggaran
daerah.
Untuk
Diketahui
41
provinsi
atau
Mendagri
Minta
Daerah
kabupaten/
kota
yang
persentase
Percepat
Penyerapan
realisasi
belanja
masih
dibawah
30%,
diantaranya
sebagai
berikut:
Kab.
Deiyai
15,28%;
Kab.
Boven
Anggaran
Digoel
16,46%;
Kab.
Tolikara
17,02%;
Kab.
Pegunungan
Bintang
19,47%;
Kab.
Pulau
Taliabu
19,90%;
K a b .
M i m i k a
2 0 , 8 3 % ;
K a b .
EXPOSEMEDIA,
JAKARTA
–
Menteri
Dalam
Negeri
(Mendagri),
Jayawijaya
20,84%;
Kab.
Sorong
Tito
Karnavian
mengimbau
agar
Pemda
yang
persentase
Selatan
21,61%;
Kab.
Maybrat
realisasi
belanja
masih
dibawah
30
persen
untuk
segera
21,98%;
Kab.
Sumba
Barat
Daya
merealisasikan
anggarannya. 21,99%;
Kab.
Supiori
22,43%;
Kab.
Sabu
Raijua
23,05%;
Kab.
Yalimo
“ Te r c a t a t
4 1
p r o v i n s i
a t a u
Permasalahan
kedua
dimung- 23,22%;
Kab.
Badung
24,61%;
Kota
kabupaten/
kota
yang
persentase
kinkan
terkait
permasalahan
Sorong
24,69%;
Kab.
Indramayu
realisasi
belanja
masih
di
bawah
umum
belanja
daerah
seperti
24,96%;
Kab.
Manokwari
26,45%;
30%,”
kata
Tito
dalam
kete- kepala
daerah
berhati-hati
dalam
Kab.
Merauke
26,81%;
Kab.
Banjar
rangannya,
Minggu
(30/8). m e l a k u k a n
b e l a n j a
m e m - 27,04%;
Kab.
Intan
Jaya
27,37%.
perhatikan
cashflow
pen-dapatan.
Menurut
mantan
Kapolri
ini,
Kab.
Mamberamo
Raya
27,62%;
permasalahan
rendahnya
realisasi
“Kurangnya
ketersediaan
dana
Kab.
Nagekeo
28,04%;
Kab.
Puncak
pendapatan
dan
belanja
daerah
akibat
pengurangan
dana
transfer
Jaya
28,29%;
Kab.
Bojonegoro
disebabkan
oleh
beberapa
faktor.
j u g a
d a p a t
b e r i m b a s
p a d a
28,57%;
Kab.
Sarmi
28,62%;
Kab.
Seperti
permasalahan
umum
p e n d a n a a n
k e g i a t a n
y a n g
Mappi
28,65%;
Kab.
Timor
Tengah
pendapatan
daerah
diantaranya
bersumber
dari
dana
transfer.
Selatan
28,83%;
Kab.
Mamberamo
pungutan
terhadap
potensi
pajak
Pemda
cenderung
melakukan
Tengah
28,85%;
Kab.
Halmahera
dan
retribusi
kurang
optimal
lelang
di
triwulan
dua
dan
pihak
Timur
28,86%;
Kab.
Halmahera
akibat
dampak
dari
pandemik
ketiga
cenderung
menarik
dana
Barat
28,86%;
Kab.
Paniai
28,88%;
Covid-19. pembayaran
kegiatan
pengadaan
Kab.
Nias
28,88%;
Kab.
Pidie
pada
akhir
tahun,”
kata
Tito. 28,93%;
Kab.
Pidie
Jaya
28,99%;
“Pemda
mungkin
terlalu
tinggi
Kab.
Nduga
29,23%;
Kab.
Muara
d a l a m
m e n e t a p k a n
t a r g e t
Mendagri
membuat
beberapa
Enim
29,57%;
Kab.
Kerinci
29,70%;
pendapatan
tanpa
memperhatikan
strategi
untuk
membantu
daerah
Kab.
Padang
Lawas
29,75%;
Kab.
potensi
yang
dimiliki,
serta
agar
dapat
melakukan
percepatan
Kediri
29,75%;
Kab.
Muna
Barat
terjadinya
pengurangan
dana
penyerapan
pendapatan.
Di
29,86%;
Kab.
Biak
Numfor
29,91.
transfer
dari
pemerintah
pusat
antaranya
melakukan
intensifikasi
(rmol/*)
akibat
berkurangnya
penerimaan
dan
ekstensifikasi
sumber-sumber
negara
dampak
dari
pandemik
pendapatan
yang
memperhatikan
Covid-19,”
kata
Tito. aspek
legalitas,
keadilan,
kepen-