Page 14 - EXPOSEMEDIA.ID -- Edisi Jum'at, 15 Mei 2020
P. 14

EXPOSEMEDIA
                            MERAWAT
AKAL
SEHAT
   NUSANTARA
      Alat
Tes
Corona
Jabar

    Lebih
Murah
dan
Akurat

   EXPOSEMEDIA,
JAKARTA
­
Gubernur
Jawa
Barat
Ridwan
Kamil
memperkenalkan
dua
alat
tes
cepat
virus

   corona
(Covid-19)
Jabar
buatan
ITB
dan
Unpad
diklaim
akurat
hin a
80
persen
dan
dijual
lebih
murah.
Alat
tes

   cepat
ini
berbeda
dari
yang
ada
di
pasaran.
Alat
tes
ini
tidak
men unakan
sampel
darah
pasien,
tapi
men unakan

   swab
atau
cairan
tubuh
pasien
untuk
mendeteksi
Covid-19.
     lat
tes
cepat
Rapid
Test
2.0
dan

     Surface
 Plasmon
 Resonance

   A(SPR)
 ini
 merupakan
 hasil

   penelitian
 Universitas
 Padjadjaran

   (Unpad)
dan
Institut
Teknologi
Bandung

   (ITB).

   Menurut
Emil,
panggilan
Ridwan
Kamil,

   Rapid
 Test
 2.0
 memiliki
 akurasi
 yang

   lebih
 tinggi
 dibanding
 alat
 rapid
 tes

   sebelumnya.
 
 Akurasi
 Rapid
 Test
 2.0,

   kata
dia,
mencapai
80
persen.
   "Ini
karena
Rapid
Test
2.0
tidak
menguji

   sampel
 darah,
 tetapi
 swab,"
 kata
 Emil

   saat
 memperkenalkan
 dua
 alat
 itu
 di

   Pusat
Riset
Bioteknologi
Molekular
dan

   Bioinformatikan
 Unpad,
 Kota
 Bandung,

   Kamis
(14/5).

               Emil
menyatakan,
SPR
berbeda
dengan
  negara
melalui
ilmunya,
karena
dalam
perang

   Selain
itu,
harga
alat
tes
cepat
ini
pun
  tes
 swab
 dengan
 metode
 Polymerase
  melawan
Covid­19
ini,
ada
yang
bela
negara

   disebut
 lebih
murah
 dari
 alat
 tes
 yang
  Chain
 Reaction
 (PCR).
 SPR,
 kata
 dia,
  dengan
garis
depan
yaitu
tenaga
medis,
harta,

   saat
ini
digunakan.  tidak
 memerlukan
 laboratorium
 saat
  tenaga
dan
lainnya,"
ujarnya.
               menguji
 spesimen.
 Selain
 itu,
 waktu

   "Harganya
lebih
murah.
Kalau
RDT
yang
  yang
dibutuhkan
untuk
tes
dengan
SPR
  Ketua
Tim
Riset
Diagnostik
Covid­19
Unpad,

   selama
 ini
 beredar
 kan
 sampai
 Rp300
  lebih
cepat
daripada
metode
PCR.  Muhammad
Yusuf,
menuturkan,
Rapid
Test
2.0

   ribu,
 kalau
 ini
 maksimal
 hanya
 Rp120
  merupakan
alat
rapid
test
yang
dikembangkan

   ribu,"
katanya.  "Tapi,
cukup
laptop
dan
benda
sebesar
  untuk
mendeteksi
keberadaan
virus
(antigen)

               aki
motor
yang
mampu
menampung
8
  dalam
 tubuh.
 Keunggulan
 produk
 ini
 lebih

   Mantan
 wali
 kota
 Bandung
 ini
  sampel,
jadi
bisa
dibawa
kemana­mana,"
  murah,
akurat,
mudah
digunakan,
cepat,
dan

   mengatakan,
rapid
test
yang
selama
ini
  katanya.  bisa
didistribusikan
ke
pelosok
daerah.
   d i g u n a k a n 
 h a n y a 
 m e n d e t e k s i

   keberadaan
benda
asing
di
dalam
tubuh
  Kelebihan
 
 dari
 tes
 SPR
 ini
 yaitu
 bisa
  Sebagian
 besar
 komponen
 produk
 ini

   melalui
antibodi,
namun
tidak
spesifik
ke
  mengetes
langsung
di
pasar
atau
tempat
  dikembangkan
 di
 dalam
 negeri,
 sehingga

   virus
corona.  lainnya
 dengan
 akurasi
 sama
 seperti
  mengurangi
 ketergantungan
 impor
 dan

               PCR.
      ketersediaan
bahan
baku.
   "Kalau
 yang
 Rapid
 Test
 2.0
 ini

   menggunakan
 antigen,
 jadi
 virusnya
  "Harga
alatnya
 sekitar
 Rp200
 juta
 dan
  "Unpad
 bermitra
 dengan
 PT
 Tekad
 Mandiri

   ketemu,"
ucapnya.
  alatnya
bisa
mobile,"
ujarnya.  Citra
yang
berkomitmen
memproduksi
antibodi

                          sebagai
salah
satu
komponen
utamanya.
Juga

   Emil
 memastikan
 untuk
 tahap
 awal,
  Menurutnya,
dengan
hadirnya
Rapid
Tes
  PT
 Pakar
 Biomedika
 Indonesia
 yang
 telah

   Rapid
Test
2.0
akan
diproduksi
sebanyak
  2.0,
SPR,
reagen
PCR
dari
Biofarma,
dan
  memiliki
 kapasitas,
 pengalaman
 dan
 izin

   5.000
pada
Juni
2020
oleh
industri
biotek
  ventilator
 buatan
 PT
 DI
 dan
 Pindad,
  produksi
rapid
tes
di
dalam
negeri,"
kata
Yusuf.
   di
Jabar.
Tahap
selanjutnya,
rapid
test
ini
  target
 tes
 masif
 kepada
 300.000
 ribu

   akan
diproduksi
sebanyak
50.000.
Selain
  warga
Jabar
dapat
tercapai.
  "Kalau
 PCR
 yang
 dicari
 adalah
 kode
 genetik

   Rapid
Test
2.0,
alat
tes
Covid­19
yang
  yang
 spesifik
 kemudian
 gen
 spesifik
 itu

   kedua
yaitu
tes
diagnostik
cepat
berbasis
  "Hadirnya
 berbagai
 alat
 tes
 medis
  diperbanyak
dan
akan
ketahuan
ada
tidaknya

   teknik
resonansi
plasmon
atau
Surface
  buatan
 lokal
 ini
 menunjukkan
 bangsa
  virus
disitu,
jadi
yang
dideteksi
itu
adalah
gen­
   Plasmon
 Resonance
 (SPR)
 yang
 fokus
  kita
bisa
memproduksi
alat
bioteknologi
  nya
 yang
 merepresentasikan
 adanya
 virus.

   mendeteksi
antigen,
yaitu
SARS­Cov­2,
  sendiri.
 Inilah
 sumbangsih
 dari
 para
  Tetapi
kalau
SPR
yang
dideteksi
adalah
partikel

   virus
penyebab
Covid­19.  ilmuwan
yang
bela  virusnya,"
katanya.
(cnni/*)
   14
|
EXPOSEMEDIA.ID
 |
Edisi
Jum’at,
15
Mei
2020
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18