Page 12 - EXPOSEMEDIA.ID -- Edisi Kamis, 23 Juli 2020
P. 12

EXPOSE
        12                                                       PENDIDIKAN                                                                KAMIS, 23 JULI 2020
                                                                                                                                                  MEDIA


















































               Muhammadiyah Mundur





                   dari POP Kemendikbud







                     EXPOSEMEDIA, JAKARTA - Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat
                      (PP) Muhammadiyah menyatakan mundur dari partisipasi aktif dalam Program Organisasi Peng-
                      gerak (POP) yang telah diluncurkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebu-
                                                      dayaan (Kemendikbud) sejak 10 Maret lalu.


                        POP  merupakan  bagian  dari  program  Merdeka  Belajar    sudah banyak membantu pemerintah dalam menyelenggara-
                    Kemendikbud yang fokus mencapai hasil belajar siswa dalam      kan  pendidikan  sejak  sebelum  Indonesia  merdeka,  sehingga
                    peningkatan numerasi, literasi, dan karakter.                  tidak  sepatutnya  diperbandingkan  dengan  organisasi  mas-
                        Ketua  Majelis  Dikdasmen  PP  Muhammadiyah,  Kasiyarno    yarakat yang sebagian besar baru muncul beberapa tahun ter-
                    menilai POP itu adalah program serius dalam upaya mening-      akhir dan terpilih dalam Program Organisasi Penggerak Kem-
                    katkan kualitas pendidikan dan penguatan sumber daya ma-       dikbud RI sesuai surat Dirjen GTK tanggal 17 Juli Tahun 2020
                    nusia.                                                         Nomer 2314/B.B2/GT/2020.
                        Untuk  itulah,  sebagai  salah  satu  garda  terdepan  bangsa,   Kriteria pemilihan organisasi masyarakat yang ditetapkan
                    pada awalnya Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah sangat          lolos evaluasi proposal sangat tidak jelas, karena tidak mem-
                    berkomitmen  untuk  ikut  bersama  mewujudkan  perubahan       bedakan  antara  lembaga  CSR  yang  sepatutnya  membantu
                    pendidikan di Indonesia.                                       dana pendidikan dengan organisasi masyarakat yang berhak
                        Bahkan, Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah telah men-       mendapatkan bantuan dari pemerintah.
                    gajukan proposal tentang program pengembangan kompetensi          Muhammadiyah  akan  tetap  berkomitmen  membantu  pe-
                    kepala sekolah dan guru penggerak untuk mewujudkan peru-       merintah  dalam  meningkatkan  pendidikan  dengan  berbagai
                    bahan pendidikan di Indonesia.                                 pelatihan,  kompetensi  kepala  sekolah  dan  guru  melalui  pro-
                        “Mengingat  rekam  jejak  yang  dimiliki  persyarikatan  Mu-  gram-program yang dilaksanakan Muhammadiyah sekalipun
                    hammadiyah terhadap bangsa ini telah dilakukan sejak 1918      tanpa keikutsertaan kami dalam Program Organisasi Pengger-
                    yang  meliputi  tidak  hanya  di  bidang  kesehatan  dan  gerakan   ak ini.
                    sosial keummatan, tetapi juga bidang pendidikan,” kata Kasi-      Kasiyarno  meminta  Kemendikbud  meninjau  ulang  Pro-
                    yarno dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.tv,    gram Organisasi Penggerak (POP) tersebut.
                    Selasa (21/7).                                                    “Kami  mengusulkan  agar  Kementerian  Pendidikan  dan
                        Kasiyarno  mengatakan,  infrastruktur  yang  dimiliki  oleh   Kebudayaan RI meninjau kembali terhadap surat tersebut un-
                    Majelis Dikdasmen Muhammadiyah di wilayah Indonesia su-        tuk menghindari masalah yang tidak diharapkan di kemudian
                    dah sangat lengkap.                                            hari,” kata Kasiyarno, memberi masukan.(komp/*)
                        Oleh  karena  itu,  dalam  melaksanakan  kegiatan  tersebut,
                    Perguruan Tinggi Muhammadiyah di pelosok negeri sedianya
                    akan  dilibatkan  dalam  program  pengembangan  kompetensi
                    kepala sekolah dan guru penggerak di seluruh wilayah.
                        Namun demikian, dalam perjalanannya, Kasiyarno memas-
                    tikan, Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah memutuskan un-
                    tuk mundur dari POP Kemendikbud.                                 Setelah kami ikuti proses seleksi dalam
                        “Setelah  kami  ikuti  proses  seleksi  dalam  Program  Organ-
                    isasi  Penggerak  (POP)  Direktorat  Jenderal  Guru  dan  Tenaga   Program Organisasi Penggerak (POP)
                    Kependidikan (GTK) Kemendikbud RI dan mempertimbangkan            Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
                    beberapa hal, maka dengan ini kami menyatakan mundur dari
                    keikutsertaan program tersebut,” tegas Kasiyarno.              Kependidikan (GTK) Kemendikbud RI dan
                        Adapun yang menjadi dasar pertimbangan utama Majelis        mempertimbangkan beberapa hal, maka
                    Dikdasmen PP Muhammdiyah mundur dari POP Kemendikbud
                    itu adalah:                                                       dengan ini kami menyatakan mundur
                        Muhammadiyah memiliki 30.000 satuan pendidikan yang           dari keikutsertaan program tersebut.
                    tersebar di seluruh Indonesia. Persyarikatan Muhammadiyah
   7   8   9   10   11   12   13   14