EXPOSEMEDIA, MANADO—Steven Kandouw (SK) yang juga Calon Gubernur Sulawesi Utara, menghadiri Apel AKbar Etnis Nusa Utara yang digelar di Kota Bitung. Ribuan warga dari etnis Nusa Utara yang tergabung dalam berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas) nampak memadati Lapangan Kantor Walikota Bitung pada Apel tersebut. Apel Akbar yang digelar dengan tema Mesombang Gighile Mehengken Banua, yang berarti Sepakat Mengangkat Derajat Masyarakat Nusa Utara, menjadi refleksi nyata dari komitmen bersama untuk memperjuangkan kesejahteraan dan keutuhan dalam bingkai kebangsaan.
Steven Kandouw mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan keutuhan sebagai bangsa. Ia menggambarkan keunikan Indonesia sebagai negara yang beragam tetapi tetap bersatu dalam satu tujuan. “Indonesia adalah negara kesatuan. Cara memandangnya adalah dengan prinsip boleh. Kita semua boleh memiliki latar belakang etnis yang berbeda. Ada orang Jawa, Sunda, Bugis, Minahasa, Sangihe, Siau, dan Talaud. Namun, kita tidak boleh mengkotak-kotakkan tempat tinggalnya. Semua suku bangsa di Republik ini boleh tinggal di mana saja, di tanah air yang kita cintai ini. Termasuk di Kota Bitung,” terangnya.
Lanjutnya bahwa, keberagaman budaya dan etnis di Sulawesi Utara adalah kekuatan besar yang harus terus dipelihara. “Kota Bitung sebagai salah satu kota strategis di Sulut adalah bukti nyata bahwa harmoni dalam keberagaman dapat menciptakan perkembangan yang pesat. Kota Bitung menjadi contoh bagaimana keberagaman bisa menjadi motor penggerak pembangunan. Di sini, semua etnis hidup berdampingan dan bekerja sama untuk kemajuan bersama. Ini adalah wujud nyata semangat kebangsaan kita,” ungkap suami tercinta Devi Tanos.
Steven juga mengapresiasi tema apel akbar kali ini yang dinilai sangat relevan dengan semangat zaman. Tema Mesombang Gighile Mehengken Banua sangat inspiratif. Ini mencerminkan tekad masyarakat Nusa Utara untuk tidak hanya menjaga budaya mereka, tetapi juga aktif mengangkat derajat hidup melalui kerja keras dan kebersamaan. “Saya mengapresiasi terhadap peran strategis masyarakat Nusa Utara dalam pembangunan Sulawesi Utara. Saya mengajak semua pihak untuk terus menjaga nilai-nilai persatuan dan toleransi. Mari kita bergandengan tangan membangun daerah ini,” pungkasnya.(sn/*)