JAKARTA, EXPOSEMEDIA – Melalui presentasi roadmap (peta jalan), program Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Kamis, (13/1/2022). Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam kesempatan Rapat Pimpinan (Rapim) tersebut menyentil terkait target, arah, dan fokus program penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Tahun 2022.
“Dalam dimensi penempatan, idealnya BP2MI fokus mengurus program penempatan G to G. Dari hulu hingga hilir pada program ini, sebab selama 14 tahun berdiri Lembaga ini hanya melaksanakan kerja sama dengan 4 (empat) negara. Begitu sedikit, kita sepertinya kalah dengan Perusahaan. Padahal kita negara. Pelindungan negara terhadap PMI yang harus diperhatikan dan diperkuat,” ujar Benny di Aula KH. Abdurrahman Wahid Kantor BP2MI, Jakarta Selatan.
Tambah Benny dalam sambutannya bahwa BP2MI akan secara intensif dan disiplin mendorong G to G agar berjalan sesuai agenda setting yang dibahas dalam pemaparan roadmap Kedeputian di tahun 2022. Selain mengunggulkan skema program G to G, BP2MI memberi garansi tidak akan menutup dan menghentikan proses penempatan lainnya.
“Kita mendorong program G to G juga tetap kita tidak mengabaikan program G to P. Memang karena kewenangan kita terbatas. Sehingga pengawasan untuk Pelindungan PMI perlu diperkuat,” kata Benny.
Untuk diketahui, program G to G atau pemerintah dengan pemerintah, program G to P atau pemerintah dengan Swasta. Maupun P to P atau Private dengan Private. Kemudian program Inter Coorporate, untuk kepentingan perusahaan sendiri. Hingga skema Mandiri akan tetap dijalankan. Meski tidak menjadi prioritas BP2MI kali ini. Benny menargetkan belasan negara akan membangun kerja sama dengan BP2MI di Tahun Penempatan ini.
“Model penempatan PMI harus dilakukan secara holistik integratif. Tidak secara parsial. Melainkan dirangkainya mulai dari hulu hingga hilir kerja sama tersebut. BP2MI di Tahun 2022, akan menargetkan 13 Negara untuk dijalinnya kerja sama untuk program G to G. Saya mengajak semangat kerja kolektif kita bangun, dengan komitmen kerja berlari. Jangan pasif, tidak disiplin dalam bekerja,” tutur Benny. (Amas)