JAKARTA, EXPOSEMEDIA – Merespon tudingan yang dilontarkan Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa, Direktur Eksekutif Gerakan rakyat Anti Korupsi (GERAK), Jim R Tindi, tertawa. Menurut Tindi CISA begitu tendensius dan dangkal.
“Lucu, tentu karena kelucuan itu saya tertawa. Pernyataan dari Direktur Eksekutif CISA begitu beraroma politis. Kami mencurigai saat Kabadan BP2MI melakukan gerakan Sikat Sindikat membuat ketar-ketir pengusaha nakal, para mafia. Kami menduga, CISA juga masuk dalam lingkaran bisnis gelap itu, atau dia dapat jatah dari situ,” ujar Tindi, Senin (15/11/2021) saat di temui di Nusantara II Senayan Jakarta.
Pria yang dikenal hoby demonstrasi itu menyebut bahwa isu recehan yang sengaja dimainkan CISA mudah dimentahkan. Logika sederhana yang diusung Tindi ialah dengan menggunakan analisis kritis. Tindi menilai sederhana merunut motif dibalik statemen CISA. Sangat faktual, dimana gebrakan luar biasa dari Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menuai reaksi. Membuat segelintir pengusaha kotor terjepit ruang geraknya.
“Setelah slogan Sikat Sindikat dioptimalkan Pak Benny dengan menertibkan, membersihkan praktek kotor penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara non-prosedural. Mulai kelihatan, berbagai pihak yang selama ini merasa nyaman dengan bisnis gelap merasa gerah. Isu ini mencuat disaat Pak Benny Rhamdani melakukan bersih-bersih terhadap para Sindikat penempatan ilegal PMI. Seperti kita memakai pendekatan hukum kausalitas dari pergerakan Satgas Sikat Sindikat yang dibentuk BP2MI,” tutur Tindi.
Tidak hanya itu, Tindi menelisik dan mendapatkan data, menegaskan manuver yang dilakukan Hery Menrofa karena faktor merasa ada laporan yang tidak ditindaklanjuti, ini bohong besar. Selain tendensius menyerang Kepala BP2MI, CISA menurut Tindi masih dangkal mengumpulkan data.
“Saya melihat dia kurang piknik. Data yang mendukung pernyataannya nihil, ya tidak ada. Tapi generalisasi terhadap masalah malampaui itu. Ini namanya lucu-lucuan. GERAK telah melacak, ada dugaan kuat CISA menjalankan request. Bahkan sampai meminta reshuffle terhadap Kepala BP2MI, begitu memalukan. Pak Benny yang sedang fokus bekerja, anda malah sibuk nyinyir dan menebar hoax,” kata Tindi tegas.
Lanjut Tindi mengungkapkan, pesanan yang tentu ini sarat kepentingan. Apalagi CISA sampai mendramatisir dengan menyebut banyak laporan yang tidak ditindaklanjuti. Untuk hal itu, Tindi mengajak CISA untuk mendatangi Command Center di Kantor BP2MI agar mengetahui data secara jelas.
“Sudalah malu-maluin saja CISA. Pak Presiden Jokowi, tidak semudah itu mempercayai informasi tak berdasar dan hoax yang dilakukan seperti ini. Kami mengajak anda untuk datang ke Kantor BP2MI agar melihat langsung, meminta data dari Command Center BP2MI. Ini dilakukan untuk kepentingan konfirmasi data dan tabayyun. Ini situasi pandemi COVID-19, kok anda seperti orang yang buta terhadap realitas,” tutur Tindi menutup. (*/Amas)