EXPOSEMEDIA, Bandung – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Senin (24/7/2023), resmi melakukan MoU dengan kampus Universitas Islam Bandung (Unisba). Dan dilanjutkan dengan agenda Focus Group Discussion (FGD) di hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Jawa Barat.
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menyampaikan 3 (tiga) musuh penting yang diperjuangkan BP2MI saat ini. Benny tegas mengatakan pekerja migran Indonesia tidak boleh direndahkan. Mereka merupakan pahlawan devisa.
“BP2MI sedang melawan tiga kejahatan besar terhadap pekerja migran Indonesia. Yakni, merubah mindset atau paradigma dimana pekerja migran Indonesia dianggap pekerja rendahan, dipandang sebelah mata, dan dianggap sumber masalah. Kedua, BP2MI sedang memerangi sindikat penempatan ilegal pekerja migran Indonesia atau TPPO. Ketiga, berperang melawan praktek ijo rente,” ujar Benny tegas.
Menurut Benny kegiatan FGD yang melibatkan pihak Kepolisian (seluruh Polres se-Jawa Barat), dan Kejaksaan, yang dirangkaikan dengan penandatanganan MoU layak diapresiasi. Benny berpesan agar FGD melahirkan titik temu, solusi atas penanganan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang masih marak.
“FGD dan penandatanganan MoU ini sangat penting. Tentu kami mengapresiasi kegiatan ini, terima kasih semua pihak yang sudah terlibat. Hadir dalam kegiatan ini, tentu kita bisa berkontribusi untuk melindungi pekerja migran Indonesia dan keluarganya. FGD ini mesti melahirkan kesamaan persepsi, karena dalam beberapa kasus penanganan TPPO pihak Kepolisian dan Kejaksaan berbeda interpretasi. Yang diharapkan BP2MI yaitu sindikat, tekong harus diproses seberat-beratnya. Tak boleh kita biarkan anak-anak bangsa diperbudak, diperjualbelikan para mafia ke luar negeri,” kata Benny.
Tak hanya itu, Benny memaparkan rekomendasi jangka panjang dari BP2MI. Kemudian langkah nyata Presiden dalam memberantas sindikat TPPO. Politisi vokal itu menuturkan pelindungan pekerja migran Indonesia dari ujung rambut sampai ujung kaki benar-benar dilakukan pemerintah.
“Dari semua kerja keras itu, BP2MI melahirkan empat rekomendasi jangka panjang. Diantaranya, sosialisasi yang masif. Diseminasi informasi yang aktif. Pencegahan penempatan ilegal yang progresif. Dan pencegahan hukum yang revolutif. Kita punya Presiden yang luar biasa, yang meminta Kapolri turun langsung memberantas TPPO. Presiden memerintah sikat mafia dan backing di belakangnya. Operasi terpadu Kepolisian dan BP2MI, serta arahan Presiden untuk penguatan koordinasi Kementerian/Lembaga atas komando Menkopolhukam,” papar Benny.
Setelah membuka FGD, Benny dan bersama Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba), Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH.,MH menandatangani Nota Kesepahaman (MoU). Sebelumnya, di tempat yang sama pada sambutan Rektor Unisba menyampaikan bahwa apa yang dilakukan pihak Unisba dan BP2MI akan berdampak positif pada masyarakat. Menurutnya sosialisasi dan edukasi perlu dilakukan kalangan akademisi.
“Terima kasih atas kerjasama ini. Antara Unisba dan BP2MI kita punya komitmen yang sama untuk melindungi pekerja migran Indonesia. Di lain pihak, kerjasama ini penting karena kampus harus hadir mengedukasi publik. Terlebih calon pekerja migran Indonesia agar tidak menjadi korban dari calo atau sindikat. Selain itu, kita juga bisa mensosialisasikan peluang bekerja ke luar negeri kepada para mahasiswa, warga kampus dan masyarakat umumnya,” tutur Prof. Edi.
Sementara itu, dalam laporan pelaksanaan kegiatan, Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Jawa Barat, Kombes. Pol. Mulia Nugraha, S.I.K., M.H menyampaikan tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut. Bagaimana semua pihak terlibat berperang melawan sindikat. Selain itu, FGD melibatkan stakeholder terkait akan memicu dan melahirkan kerja kolaborasi di lapangan. Kombes. Pol. Mulia berharap agar kerja-kerja lapangan lebih optimal dilaksanakan.
“FGD ini membahas Pembuktian Tindak Pidana Kejahatan Penempatan Nonprosedural Pekerja Migran Indonesia di wilayah Jawa Barat. Semoga FGD ini memberi sumbangsih positif terhadap pemberantasan tindak pidana perdagangan orang di Jawa Barat. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan MoU BP2MI dan Universitas Islam Bandung. Semoga berjalan dengan baik. Terima kasih atas kehadiran Kepala BP2MI Pak Benny Rhamdani, Rektor Unisba, dan Bapak/Ibu sekalian,” kata Kombes Pol Mulia. (*/Rahmat)