Oleh : M Chozin Amirullah, Relawan untuk Perubahan
Di Jakarta, saat kesempatan pulang kerja nyetir sendiri, saya selalu dengerin radio untuk menemui perjalanan. Radio yang saya paling sering saya setel adalah radio Rasil 720AM. Simple aja, jam pulang kantor biasanya menjelang atau setelah maghrib, channel Rasil 720AM banyak pengajian dan sholawatan yang menyejukkan.
Sholawatan yang saya ingat, yang paling sering diputar adalah sholawat Asghil. Biasanya diputar sehabis melantunkan adzan maghrib atau adzan isya, Rasil akan memutar beberapa ayat Quran dan terjemahannya, lalu puisi indah tentang keutamaam sholat, lalu ditutup dengan sholawat Asghil.
Saking seringnya mendengar, aku jadi hafal luar kepala dan seringkali terngiang-ngiang di alam bawah sadar. Tak menyangka, sholawat Asghil itu kini menjadi ‘sholawat wajib’ bagi relawan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). Sholawat itu hampir selalu dilantunkan dalam acara-acara kumpulan massa relawan, baik yang dihadiri pasangan AMIN langsung maupun tidak.
Sebelum bergabung dengan Gus Imin, sholawat Asghil sudah jamak dilantunkan oleh relawan Anies Baswedan. Ulama dan Ponpes-ponpes yang simpatik kepada Anies Baswedan sudah lebih dahulu membiasakan melantunkan sholawat itu dalam acara-acara.
Anies Baswedan pertama kali melantunkannya bersama relawan dalam sebuah acara di Museum Kekayon, Yogyakarta (13/8/2023). Anies memimpin lantunan dengan memakai pakaian adat Jawa, blangkon dan beskap warna hijau. Waktu itu videonya viral sekali. Kesempatan berikutnya, Anies Baswedan dan Gus Imin hampir selalu melantunkan sholawat Asghil dalam acara pertemuan massa.
Hari ini (Ahad, 8/10/2023), sholawat Asghil kembali menggelegar bersama ratusan ribu massa yang hadir dalam rapat akbar yang diselenggarakan di Malang. Gus Muhaimin bersama istrinya berada di panggung memimpin lantunan sholawat yang Makannya amat dahsyat tersebut. Video amatir rekamannya pun beredar ke mana-mana. Super viral!
Sholawat Asghil memang memiliki makna amat dalam, dan diyakini mengandung kekuatan ‘mantra’ yang dahsyat menembus relung-relung pertahanan musuh.
Makna sholawat Asghil memang sangat dalam:
“Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Kanjeng Nabi Muhammad.”
“dan sibukkanlah orang-orang dzalim agar mendapat kejahatan dari orang dzalim lainnya.”
“Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka, dan berikanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat Nabi.”
Kata kuncinya, Ya Allah, sibukkanlah orang-orang dholim dengan sesama dholim.
Makna lain dari dholim adalah orang-orang yang memperlakukan sesuatu tidak semestinya, orang jahat, orang-orang yang menggunakan kekuasaan untuk menindas kaum mustadhafin (kaum lemah dan terlemahkan).
Mereka adalah musuh keadilan, anti perubahan. Mereka akan saling berebut, saling sibuk, saling berkelahi memperebutkan sumberdaya.
Mereka hanya akan bisa dilawan dengan doa dan ikhtiar bersama dari rakyat dan kaum tertindas. Dengan izin dari Tuhan, tentunya. [**]