Page 3 - EXPOSEMEDIA.ID - Edisi Senin, 28 September 2020
P. 3
3 MENUJU
9
DESEMBER
2020 EXPOSEMEDIA
SENIN,
28
SEPTEMBER
2020
DARI
FGD
POKDEM
DAN
JURNALIS
MUSLIM pun
membeberkan
ada
empat
prilaku
pemilih.
Memilih
aktif
dan
Politik
Elektoral
tidak
aktif.
Tidak
memilih
aktif
dan
tidak
aktif.
Joko
Sutrisno
yang
pengalaman
Suara
Umat
Kemana
? sebagai
praktisi
menambahkan
ada
juga
pemilih
hepatitis.
Dan
biasanya
kambuh
setiap
pilkada.
Joko
sendiri
tidak
yakin
jualan
identitas
akan
mengubah
elektoral
umat
ke
paslon
yang
seagama.
EXPOSEMEDIA,
MANADO
—
PROPAGANDA
Kampanye
politik
identitas
kian
marak.
Karena
tidak
akan
efektif.
Bertebaran
di
media
mainstream.
Apalagi
di
media
sosial.
Gejala
kurang
baik
untuk
demokrasi
didiskusikan
Poros
Kedai
Demokrasi
(POKDEM)
dan
EXPOSEMEDIA. Sosiolog
Nono
Sumampow
ba-nyak
membeber
data
terkait
angka
Diskusi
kali
ini
POKDEM
meng- pemilih
Muslim
tidak
serta
merta
ambil
tema
Politik
Elektoral,
Mau
akan
menguntungkan
ca-lon
seagama.
Dia
merujuk
pada
Kemana
Suara
Umat? pemilhan
legislatif.
Seharusnya
kata
Nono
dengan
pemilih
Muslim
“POKDEM
hadir
untuk
meme-cah
sekira
38
persen.
Jika
dikonversi
ke
kebuntuan
dan
sekat
demokrasi.
jumlah
anggota
DPRD
Manado
Ini
diskusi
ketiga
yang
lebih
minimal
12
kursi.
Dan
mayoritas
terbuka.
Dan
kami
non
partisan
kursi
itu
disum-bang
dari
daerah
secara
politik.
Tema
ini
sangat
Tuminting
Bunaken
dan
Singkil
menarik,
lantaran
politik
Mapanget.
Tapi
faktanya
hanya
20
identitas
menjadi
dagangan
an
persen.
s i m b o l , ” k a t a
Ko o r d i n a t o r
POKDEM
Agus
Abdullah
saat
“Kuat
secara
demografi
tapi
le-mah
membuka
diskusi
di
WARKOP
untuk
satu
kepentingan,”
katanya.
DIHOOK
pekan
lalu.
Hadi
P
Ketua
Pemuda
Muslimin
Diskusi
FGD
(focus
discussion
Manado
sepakat
bahwa
kepe-
group)
menghadirkan
para
mimpinan
di
elit
Muslim
kurang
p e m b i c a r a
d a r i
b e r a g a m
mengakar.
Sehingga
harapan
persfektif
di
Sulut.
Seperti
pakar
membawa
suara
umat
mustahil.
kepemiluan
Dr
Ferry
Liando,
Mereka
lemah
karena
tidak
kuat
pakar
otak
dan
perilaku
Dr
dr
finansial.
Mereka
biasanya
Taufik
Pasiak,
surveyor
politik
kelihatan
kuat,
padahal
hanya
Baso
Affandi,
praktisi
politik
Troy
klaim.
Pomalingo,
Joko
Sutrisno,
dr
Makmum
Jafara,
sosiolog
muda
Dokter
Makmum
Jafara
mene-
gaskan
pileg
dan
pilkada
adalah
N o n o
S u m a m p o w,
K e t u a
rezim
demokrasi.
Idealnya
de-
Jurnalislam
Jeffery
Alibasyah,
memengaruhi
emosi
pemilih
oleh
kekuatan
penguasa.
Karena
mokrasi
akan
terkait
dengan
Buang
Bua
ST,
Arifin
Wahid
dan
ditambah
momentum.
Tapi
mereka
bergantung
nasibnya
perimbangan.
Tapi
di
Sulut
faktor
Ketua
Pemuda
Muslimin
Manado
untuk
Sulut
dan
Manado
agak
kepada
penguasa. itu
tidak
terjadi.
Salah
satunya
Hadi
P.
Dan
moderator
jurnalis
sulit
karena
waktu
mepet,”
adalah
komitmen
para
pimpinan
senior
Idham
Malewa. katanya. “Lima
kategori
ini
bisa
lahir
dan
partai
Islam.
Mereka
bisa
dikalah-
mati
kapan
pun.
Misalnya
kan
dengan
logistik.
Dia
juga
Secara
garis
besar,
kata
Dr
dr
Pakar
politik
Dr
Ferry
Liando
pemilih
politis
bisa
jadi
apatis.
mengaku
sulut
menghilan
Taufik
Paasiak,
politik
identitas
punya
ulasan
menarik.
Dia
Pemilih
tragis
akan
hilang
jika
sentimen
identitas.
Tapi,
dia
lebih
tidak
pernah
hilang
di
setiap
memilah
pemilih
menjadi
lima
t i d a k
a d a
k e p e n t i n g a n
memilih
pemimpin
tidak
seide
momen
politik.
Apalagi,
di
saat
prilaku.
Pemilih
politis,
sosio- incumbent.
Dan
biasanya
(keyakinan)
daripada
pilih
rezim
pilkada
langsung
yang
l o g i s .
K e m u d i a n
A p a t i s .
pemilih
sosiologis
ada
di
kota
seideologi
tapi
pembohon
melibatkan
tiga
komponen.
Yaitu
Pragmatis
dan
Tragis. seperti
Manado,”
tuturnya.
pemerintah
birokrat,
korporasi
Koordinator
Jurnalis
islam
Jeffry
dan
kelompok
civil
society.
Dan
Pemilih
politis
memilih
karena
Terkait
dengan
kemana
suara
Alibasyah
sulit
untuk
menya-tukan
biasanya
antara
birokrat
dan
kesamaan
kepentingan.
Pemilih
umat,
Liando
tidak
terlalu
yakin
suara
umat.
Dia
beralasan
karena
k o o r p o r a s i
s e l a l u
s a m a
merasa
calon
mampu
mewu- kalau
di
Sulut
politik
identitas
figur
yang
sangat
menentu
kepentingan. judkan
program
yang
sesuai
akan
berdampak
besar.
Lan- “Umat
tidak
bisa
disatukan,”
kepentingannya.
Bisa
karena
taran
sosiocultur
pemilih
Sulut
katanya.
“Dulu
kelompok
korporasi
ha- pertimbangan
satu
profesi.
tidak
terlalu
heterogen.
Karena
nya
sebatas
cukong.
Danai
para
Dokter
atau
jurnalis
akan
pilih
Kawin
mawin
dan
lainnya. Troy
E
Pomalingo
mengatakan
calon.
Sekarang
mereka
yang
jadi
sesamanya.
Pemilih
sosiologis,
suara
umat
optimis
bisa
disedot
calon.
Makanya
kelompok
civil
memilih
lantaran
kesamaan
Baso
Afandi
surveyor
pilkada
untuk
paslon
muslim
yang
hanya
satu
di
Pilgub
dan
Manado.
Dia
society
harus
kuat,”kata
penulis
identitas.
Kesamaan
aliran
di
mengatakan
sentimen
pemilih
tegas
mendorong
kekuasaan
harus
buku
Otak
Kota. organisasi.
Jadi
condong
ke
lantaran
kesamaan
identitas
ada
perimbangan.
Dia
mengaku
hubungan
emosional.
Bisa
kecil
pengaruh
ke
calon.
Apalagi
Dia
pun
menyentil
bahwa
politik
agama,
suku,
etnis
atau
sama
di
Manado.
Dia
mencontohkan
suara
umat
bisa
diekstraksi
dengan
identitas
sulit
dihilangkan.
Meski
daerah
asal. Abdi
Buchari
dan
Jimmy
Rimba
narasi
yang
kuat.
Dan
paslon
yang
dia
dukung
Sonya
Syarif
akan
idealnya,
pilihan
yang
dikuatkan
Rogi,
lantaran
popularitas
Imba
meraih
simpati
oleh
semua
agama.
oleh
middle
class
adalah
memilih
Pemilih
apatis,
mereka
yang
Rogi
sangat
tinggi.
Politik
karena
gagasan.
Jangan
memilih
tidak
peduli,
lantaran
tidak
identitas
akan
manjur
seperti
Terakhir
koordinator
Poros
Kedai
lantaran
simbol.
memberi
dampak
apa-apa.
fenomena
DKI.
Asalkan
ada
D e m o k ra s i
( P O K D E M )
Ag u s
biasanya
akan
memilih
dengan
tokoh
kuat.
Tapi
Baso
pesimis
Abdullah
menutup
forum
diskusi
Untuk
ukuran
Sulut
dan
Manado
pertimbangan.
Mereka
sangat
akan
sama
di
Sulut. grup
mengenalkan
POKDEM
ada-
yang
ada
paslon
beda
agama,
kritis.
Tidak
mudah
percaya,
lah
wadah
para
aktivis
berbeda
Taufik
punya
pandangan
politik
akibat
trauma
masa
lalu. “Di
agama
masing
masing
arus
warna
dan
latar
belakang
profesi.
identitas
tidak
akan
efektif.
Suara
belahan
kepentingan
juga
san- Hadir
untuk
menjawab
kegama-
umat
sulit
diarahkan
ke
satu
Pemilih
pragmatis.
Yang
memi- gat
kuat,”katanya. ngan,
serta
menawarkan
gagasan
paslon. lih
karena
imbalan
jangka
untuk
demokrasi
dan
egaliteri-
pendek.
Terpaksa
memilih
kare- Dia
sepakat
lima
komponen
anisme.
Diskusi
ini
tidak
condong
”Kecuali
ada
tokoh
kuat
yang
na
keadaan.
Terakhir
pemilih
pemilih.
Dan
yang
dominan
membawa
misi
sektarian
ke-
didesain
dan
narasi
kuat
tragis.
Terpaksa
atau
dipaksa adalah
pemilih
pragmatis.
Dia
lompok.
(red/*)