JAKARTA, EXPOSEMEDIA – Saat bersilaturahmi di Kedutaan Australia, Senin, (17/1/2022), Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) membicarakan agenda penting. Hal itu seperti disampaikan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani.
“Alhamdulillah Duta Besar Australia menyambut baik kedatangan kami dari BP2MI. Diskusi kita diarahkan untuk membangun kerja sama. Beberapa sektor tenaga kerja Pertanian, Peternakan, Kesehatan, dan lain-lain terbuka lebar untuk Indonesia. Pemerintah Indonesia tentu menyambut baik peluang kerja di Australia ini. Meski di musim pandemi Covid-19, kami akan terkerja untuk PMI,” kata Benny yang didampingi Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Lasro Simbolon, dan Stafsus Kepala BP2MI, Aulia Febrina.
Kepala BP2MI diterima Duta Besar Australia, Penny Williams, dan Konselor Bidang Ekonomi, Perdagangan dan Investasi, Todd Dias. Kepemtingan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sangat penting dibahas, sebut Benny.
“Ternyata Ibu Dubes begitu respek memberi dukungan untuk kerja sama. Dalam konteks Negara penempatan dan potensi penempatan PMI di Luar Negeri peluang di Australia cukup besar. Kami bicarakan pula bagaimana tata kelola penempatan. Begitupun kabar gembira tentang kebijakan Visa Pertanian dari pemerintah Australia, yang dengan ini memudahkan PMI kita,” ujar Benny.
Konsolidasi dilakukan, tambah Benny bertujuan untuk membuka peluang kerja yang dibangun bersama pemerintah Australia dinilai sangat penting. Karena sesuai pemaparan Dubes Australia, sederet keunggulan juga dinilai akan dinikmati PMI, jika kerja sama tersebut dibangun. Australia disebut mempunyai sistem perlindungan pekerja Asing yang relatif kuat.
“Upaya membuka penempatan untuk peluang destinasi baru. Australia juga mempunyai sistem pelindungan dan pengupahan yang baik. Tidak hanya itu, negara penempatan dan potensi penempatan di Indonesia juga kami bicarakan dalam pertemuan ini. Saya tak lupa mengatakan tentang tugas fungsi utama dari BP2MI,” kata Benny tegas.
Sementara itu, Lasro Simbolon juga menuturkan bahwa Indonesia menjadi negara penerima visa pertanian dari Australia. Disisi lain, jabatan-jabatan yang menguntungkan PMI pun dinilai perlu untuk direbut PMI. Begitu pula di sektor peternakan. Tambah Lasro soal pembahasan MoU anta Australia dan pemerintah Indonesia tengah dibahas.
“Australia sebagai negara yang memiliki sistem perlindungan tenaga kerja asing yang kuat dan mempunyai pengupahan yang baik. Apalagi ada kebijakan yang baik dalam hal menempatkan jabatan-jabatan yang bagus untuk PMI kita. Kita sudah refleksikan ini melalui MoU,” tutur Lasro.
Untuk diketahui, BP2MI seperti disampaikan Kepala Badan Benny Rhandan, tengah serius memperkuat program G to G dan G to P. Dalam pertemuan ini, Benny juga meminta Duta-Duta Besar untuk bekerja sama, ikut mendorong kebijakan yang meringankan beban bagi PMI.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Duta Besar Australia yang begitu antusias menerima kami. Poin diskusi dan pembahasan yang kita bangun, kami berharap dapat terus ditindaklanjuti. Saya berharap proteksi diperkuat dan beban biaya pada PMI kita dikurangi,” kata Benny. (Amas)