EXPOSEMEDIA.ID, MANADO – Trend menikmati malam mingguan di era pandemi perlahan bergeser dari pusat-pusat perbelanjaan beralih ke rumah-rumah kopi.
Kebiasaan baru itu dimulai sejak pemerintah menutup sementara pusat-pusat bisnis dan perbelanjaan hingga beberapa bulan.
Tak heran bila bisnis rumah kopi di Kota Manado terus tumbuh hingga kawasan pemukiman padat penduduk. Salah satunya adalah Bootcamp Coffee. Rumkop yang berada di Perkamil, Malendeng atau sekitar 100 meter dari jalan utama Ring Road.
Meski berada di kompleks pemukiman padat penduduk, samping Masjid Al-Guhfron, rumah kopi Bootcamp Coffee yang dimanageri Reka Djabir, saban malam selalu padat dengan pengunjung.
Kepada EXPOSEMEDIA, Reka mengatakan, pengunjung tidak hanya mereka yang tinggal di seputaran kawasan Perkamil dan Malendeng.
“Ada juga dari luar kota Manado yang kadang memilih transit ke tempat ini sekadar melepas lelah dan nikmati kopi toraja,” kata Reka.
Diusianya yang masih tergolong muda berumur 23 tahun, Reka sudah terpikir untuk memulai dan membangun usaha sendiri.
“Biar ikut jejak orangtua yang juga pengusaha,” katanya.
Menurut Reka, rumah kopi miliknya boleh dibilang paling murah bila dibandingkan dengan tempat lain.
“Untuk kopi hitam dan teh manis harganya cuma lima ribu rupiah. Bagi penikmat bubur manado, mie ceplok juga tersedia di tempat ini,” katanya sedikit promosi.
Satu lagi yang tak kalah menarik. Meski harganya murah meriah, tapi pengunjung Bootcamp Coffee juga dimanjakan dengan live music accoustic dan wifi gratis. Untuk jam operasi dimulai malam hari pukul 18.00 Wita, tutup Reka, pentolan sarjana Politeknik Manado. (***)