
EXPOSEMEDIA, MANADO—Pembangunan Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) alias kotoran manusia, di Tempat Pemopresan Akhir (TPA) Sumompo, mendapat penolakan dari warga yang menamakan dari Lembaga Adat Masyarakat Bantik Buha. Selasa (23/09/2025) pagi tadi sejumlah warga tersebut menggelar aksi damai sekaligus melakukan penyegelan pintu masuk ke TPA Sumompo.
Yessy Badoa sebagai Koordinator Aksi megatakan kalau tuntutan aksi mereka menolak pembangunan IPLT dan meminta agar TPA Sumompo segera dipindahkan. “Aksi ini murni dari warga yang tinggal di sekitaran TPA Sumompo. Kami sudah puluhan tahun menghirup udara busuk dari TPA Sumompo, ditambah saat ini akan dibangun juga IPLT yang tampa sosiaisasi terlebih dahulu,” tegasnya.
Dalam orasi tersebut, Yessy juga menuntut janji Wali Kota Manado, Andrei Angouw saat kampanye mencalonkan diri pertama kali yang akan menutup TPA Sumompo dan akan membangun pasr serta ruang terbuka hijau. “Janji Pak Walikota Andrei Angouw itu tidak ada, malah kami warga diberikan kado untuk pembangunan IPLT. Sekali lagi kami tegaskan, bahwa kami menolak pembangunan IPLT di TPA Sumompo,” ungkapnya.
Diketahui, akibat aksi demo rersebut puluhan truk yang berisi sampah harus terparkir dan berjejer di ruas jalan dekat TPA Sumompo. Sementara para pedemo hingga kini masih terus melakukan aksi walaupun diguyur hujan dan meminta agar Walikota Andrei Angouw turun langsung menemui pendemo yang juga diikuti oleh sejumlah aktivis.(sal/*)