HMI “Menjaga Tradisi Intelektual dan Moral Bangsa”

Catatan: Ali (Ketua Umum HMI Cab Manado)

 

SEJAK berdiri pada 5 Februari 1947 di Yogyakarta, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) telah menjadi salah satu organisasi mahasiswa terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia. HMI bukan sekadar tempat berkumpulnya mahasiswa, tetapi sebuah wadah di mana ide-ide besar, kepemimpinan, serta komitmen terhadap perjuangan bangsa dipupuk dan dikembangkan.

Di HMI, setiap langkah yang diambil oleh kadernya didasarkan pada nilai- nilai keislaman. Kader HMI dilatih untuk tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas, empati sosial, dan komitmen terhadap masa depan Indonesia yang lebih adil dan makmur.

HMI mengajarkan kadernya, bahwa segala upaya duniawi harus selalu diarahkan untuk menggapai ridho Allah. Dengan demikian, seorang kader HMI tidak akan melakukan sesuatu yang dilarang agama atau merugikan dirinya sendiri maupun orang lain, karena semua tindakan mereka akan dipertimbangkan dari sudut pandang keislaman.

Selama lebih dari tujuh dekade, HMI telah melahirkan generasi pemimpin yang tidak hanya sukses di dunia profesional, tetapi juga berperan penting dalam membangun Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan demokratis. Nyatanya, ada banyak tokoh-tokoh yang mengawali Indonesia melalui kiprahnya HMI.

HMI adalah tempat di mana nilai-nilai Islam dan nasionalisme dipadukan, menciptakan kader yang memiliki komitmen kuat untuk kemajuan bangsa tanpa melupakan identitas religiusnya.

Baca Juga:  Apa sebab Urang Minang Harus Mendukung Anies

Ali, dalam pandangannya menyampaikan “HMI memiliki kontribusi besar dalam melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang berintegritas. Banyak dari mereka yang sukses di berbagai bidang, baik di pemerintahan, pendidikan, maupun sektor swasta. HMI adalah rumah yang tepat bagi mahasiswa yang ingin membentuk diri mereka menjadi pemimpin masa depan,” kata Ali, menegaskan pentingnya HMI bagi pembangunan karakter pemimpin muda Indonesia.

Ketua Umum HMI Cab Manado ini juga menuturkan “Aktif di dalam HMI itu bukan semata untuk aktivisme, tapi aktif dalam HMI itu karena kita membawa ide dan gagasan yang ide dan gagasan itu diwujudkan dalam aktivis kemahasiswaan, dimasa itulah organisasi seperti HMI menumbuhkan kader- kader dengan memberikan bekal gagasan, kompetensi, dan keterampilan yang pada akhirnya organisasi ini akan menghibahkan kadernya di dalam perkembangan bangsa untuk ikut berkontribusi di berbagai sektor.

Bahkan jika bicara cendikiawan, Doktor, Profesor, kader HmI barangkali adalah yang paling banyak dan paling besar diantara semuanya.

Bagi mahasiswa baru, dunia kampus bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga fase untuk mencari jati diri dan membangun masa depan. Memilih organisasi yang tepat akan menjadi salah satu keputusan paling penting dalam perjalanan perkuliahan. HMI hadir sebagai ruang pengembangan diri, tempat di mana mahasiswa belajar memadukan pemikiran kritis, nilai-nilai keagamaan, dan keterampilan kepemimpinan.

Baca Juga:  EKOLOGI FILANTROPIS

Di HMI, kamu akan diajak untuk terlibat dalam diskusi mendalam tentang isu-isu nasional, menghadapi tantangan global, dan ikut serta dalam gerakan perubahan sosial yang nyata. Tak hanya itu, HMI juga memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk memperluas jaringan, baik secara nasional maupun internasional, memperkaya wawasan, dan menyiapkan diri sebagai pemimpin masa depan.

Bergabung dengan HMI bukan hanya sekadar aktif di organisasi, tetapi juga mengambil bagian dalam sejarah panjang perjuangan bangsa. Dengan berlandaskan Nilai Dasar Perjuangan (NDP). HMI membentuk anggotanya menjadi sosok yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berintegritas, bertanggung jawab, dan memiliki komitmen kuat terhadap masa depan Indonesia.

Kesempatan untuk Berkontribusi dan Mengembangkan Bakat HMI menyediakan beragam Lembaga Kekaryaan yang dirancang untuk menarik minat mahasiswa serta meningkatkan kapasitas kader, memastikan mereka mendapatkan pengalaman yang lebih luas dan mendalam.

Berikut ini dalah beberapa contoh Lembaga Kekaryaan yang sering dijumpai di HMI:
• Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI), pencetus terbentuknya Lembaga Dakwah Kampus (LDK).
• Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI), untuk kader yang memilikiminat di bidang jurnalisme dan media.
• Lembaga Teknologi Mahasiswa Islam (LTMI), bagi kader yang tertarik dengan perkembangan teknologi.
• Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam (LEMI), bagi kader yang ingin memperdalam ilmu ekonomi.
• Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI), tempat kader belajar dan berkontribusi dalam bidang kesehatan.
• Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (LAPENMI), untuk kader yang fokus pada bidang pendidikan.
• Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam (LSMI), bagi kader yang memiliki bakat di bidang seni dan budaya.
• Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI), untuk kader yang tertarik dengan dunia hukum.
• Lembaga Pertanian Mahasiswa Islam (LPMI), bagi kader yang ingin berkontribusi dalam sektor pertanian.
• Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (LEPPAMI), untuk kader yang ingin berkecimpung di bidang pariwisata dan lingkungan.

Baca Juga:  EKOLOGI FILANTROPIS

Dengan adanya wadah-wadah ini, kader HMI mendapatkan kesempatan untuk tidak hanya mengasah keterampilan kepemimpinan struktural, tetapi juga nembangun skill yang relevan untuk masa depan. Kader HMI dipersiapkan dengan bekal yang kuat untuk membangun masyarakat cita atau masyarakat madani yang adil dan makmur, selaras dengan visi besar HMI.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed