Kepala BP2MI Mohon Doa Pekerja Migran Indonesia

Arahan Kepala BP2MI

EXPOSEMEDIA, JAKARTA – Bekerja total untuk memajukan kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia (PMI), itulah yang dilakukan. Tak mau melakukan program yang biasa-biasa saja. Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, memberi contoh atas hal itu.

Kamis, (12/5/2022), di hadapan 139 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang akan diberangkatkan ke Korea Selatan malam ini, mengatakan bahwa terobosan demi terobosan dilakukan. Selain memutus mata rantai sindikat penempatan ilegal PMI. BP2MI juga menciptakan program gratis.

“BP2MI setidaknya telah melakukan beberapa perubahan fundamental. Dan semangat itulah yang sedang digaungkan. Kita bersinergi dengan stakeholder lainnya. Setelah memutus mata rantai sindikat, rentenir, BP2MI juga meluncurkan program gratis. Dimana sebelumnya, program ini prabayar. Kini tidak lagi,” kata Benny, di dalam acara Pelepasan Pemberangkatan PMI skema G to G Korea Selatan di Wisma Hijau, Kota Depok.

Baca Juga:  Kedutaan Besar Malaysia Sambangi Kantor BP2MI

Yang paling mengejutkan lagi, Benny tanpa ragu atau gengsi, secara terbuka meminta doa dari para PMI. Menurutnya cita-cita mulia yang ditanamkan belum terwujud. Atas kepentingan itu, Benny menyebut doa terbaik dari PMI menjadi sangat penting.

Foto bersama Kepala BP2MI dan 139 PMI

“Saya meminta doa kalian semua para PMI. Kalian begitu berkontribusi terhadap negara ini. Cita-cita saya untuk wujudkan dua hal ini belum terlaksana. Dan saya meminta doa kalian semua. Pertama, mendoakan saya agar dapa membangun Indonesia Migrant Center. Kedua, mengratiskan seluruh tahapan untuk program G to G,” ujar Benny tegas.

Baca Juga:  KAHMI, Kekuatan Etik, dari Batam menuju Manado

Benny menyebut, apa yang menjadi impiannya itu terlahir dan mengalir dari inspirasinya terhadap apa yang disampaikan Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo (Jokowi). Bagi Benny, PMI sebagai Pahlawan Devisa harus diperlakukan secara terhormat.

“Selama ini belum ada Pusat Pendidikan dan Pelantihan bagi PMI, berupa gedung Indonesia Migrant Center. Saya mau membangun itu untuk PMI. Di dalamnya melingkupi, penyediaan fasilitas pelatihan, kesehatan, dan menjadi rumah nyaman bagi PMI. Selanjutnya, untuk menopang program G to G harus seluruhnya ditanggung negara,” tutur Benny, pimpinan Komite I DPD RI periode 2014-2019 ini.

PMI ketika mendengarkan arahan Kepala BP2MI

Tambahnya lagi, apa yang diberikan PMI pada negara harus menjadi perhatian para pembahas, pengatur anggaran di Indonesia. Agar kelak, perencanaan anggaran yang diusulkan BP2MI ke DPR RI dapat direalisasikan. Politisi vokal itu menyebut siap melakukan apa saja demi perbaikan nasib PMI.

Baca Juga:  Pasca Terima PIN Emas Satgas Mafia Tanah, Risat Sanger Ingatkan Kejaksaan Tinggi

“Kita tidak sedang main-main. BP2MI di era saya tidak ada lagi praktek ugal-ugalan yang merugikan PMI. Sudahlah, itu budaya memperbudak PMI jangan lagi diterapkan sekarang. Demi efektifitas pelayanan terhadap PMI, saya melakukan perombakan, mencopot, mengganti beberapa pegawai yang memegang jabatan tertentu. Ini orientasinya demi PMI tercinta,” ujar Benny didampingi Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika, Gatot Hermawan, SH.,MH. (*/Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *