EXPOSEMEDIA.ID, SURABAYA – Mantan CEO Jawapos Group Asrul Ananda, digadang Partai Nasdem untuk menjadi calon Wakil Walikota Surabaya mendampingi Machfud Arifin di pilkada Surabaya 2020.
Putra mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan disodorkan Partai Nasdem memiliki alasan kuat untuk mendorong pria 43 tahun itu sebagai representasi kelompok milenial.
“Kami yakin Azrul bisa meraih pasar millenial, apalagi 57 persen pemilih Surabaya adalah kelompok usia milenial,” kata Ketua DPD Partai Nasdem Surabaya, Robert Simangunsong, Sabtu (25/7).
Selain itu, figur Azrul sudah dikenal sebagai sosok energik yang sudah malang melintang di dunia usaha dan olahraga.
Dalam dunia olahraga, saat ini lulusan Universitas Negeri California Amerika Serikat itu tercatat sebagai Presiden Persebaya dan Direktur Utama PT Deteksi Basket Lintas (DBL).
“Pokoknya figur Azrul adalah figur milenial, energik dan menguasai teknologi,” ujar dia.
Kabar Azrul akan mendampingi Machfud Arifin di Pilkada Surabaya sudah mengemuka sejak awal Januari lalu, setelah dia menghadiri deklarasi partai pendukung Machfud Arifin di posko pemenangan.
Namun, melalui blog pribadinya, Azrul membantah semua kabar tersebut, dan memastikan dirinya tidak akan terjun ke dunia politik.
Dia secara pribadi mengaku mendukung Machfud Arifin sebagai calon wali kota Surabaya. Baginya, Machfud Arifin adalah sahabat lama Dahlan Iskan, ayahnya.
Robert Simangunsong mengakui jika dulu Azrul sempat menolak untuk terjun ke politik. Namun, lanjut dia, politik berjalan dinamis, bahkan pihaknya mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan Azrul Ananda perihal pencalonan wakil wali kota Surabaya.
Nama Azrul adalah 1 dari 10 nama yang sempat dibahas sebelum diusulkan sebagai pendamping Machfud Arifin.
Dilansir dari kompas.com, sembilan nama lainnya kata Robert, ada dari kader internal Partai Nasdem dan juga ada dari tokoh masyarakat. Partai Nasdem adalah satu dari 8 partai pendukung Machfud Arifin sebagai bakal calon wali kota Surabaya di Pilkada 2020.
Selain Partai Nasdem, mantan Kapolda Jatim itu juga didukung Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra dan Partai Demokrat. (komp/*)
