Memalukan Praktek Kecurangan Warnai Pilrek Unsrat, Flora Laporkan ke Kementerian

DR Flora Kalalo, calon Rektor Unsrat

EXPOSEMEDIA, Manado – Lembaha pendidikan kembali tercoreng. Kali ini bukan soal skandal korupsi dan amoral. Melainkan tentang bau busuk praktek politik, kecurangan yang mewarnai pelaksanaan Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.

Seperti yang tejadi di Gedung Auditorium Unsrat Manado Rabu, (20/4/2022) kemarin. Dimana diduga Pilrek Unsrat diwarnai kecurangan. Hal itu seperti disampaikan DR. Flora Kalalo, yang juga adalah salah satu calon Rektor Unsrat.

Pada sejumlah wartawan, Flora membeberkan bahwa proses Pilrek berlangsung tidak sehat. Pasalnya ada dua surat suara yang sebelumnya sudah dinyatakan tidak sah, tapi kemudian ketentuan itu dilanggar.

Baca Juga:  Pilkada 2020 Lanjut, Bawaslu Warning Paslon Tak Bawa Arak-Arakan Massa

“Ini bentuk kecurangan. Dimana sebelumnya sudah ditetapkan, disepakati kalau ada dua surat suara tidak sah. Kenapa kemudian, surat suara atas nama Prof Fabian Manopo, selaku calon Rektor dinyatakan sah. Lantas yang satunya atas nama DR. Flora Kalalo, dinyatakan tidak sah. Ada apa ini,” ujar Flora, Rabu, (20/4/2022).

Atas pelanggaran dan inkonsistensi itu, maka Flora merasa sangat dirugikan. Menurut Flora, pihaknya akan mempermasalahkan dan mengadukan hal ini ke Menteri pendidikan, Kebudayaan dan Dikti. Padahal, jika berlaku adil, Flora dapat mengantongi 12 suara, mengungguli Prof Grevo Gerung.

Baca Juga:  Gelar Sembako Murah di Remboken, RGN Sulut Puji Kepedulian RGN Minahasa

“Kami akan menyampaikan protes ini ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Dikti. Karena sangat mencederai marwah Perguruan Tinggi. Peristiwa ini amat sangat memalukan. Mencoreng nama baik kampus Unsrat tercinta,” tutur Flora tegas.

Untuk diketahui, calon Rektor atas nama Flora Kalalo yang seharus 12 dukungan unggul satu suara, di atas calon Rektor atas nama Prof Grevo Gerung dengan 11 suara. Keberatan Flora juga telah disampaikan kepada pimpinan sidang. Ironisnya, pimpinan sidang tidak menggubris. Bahkan Rektor Prof Ellen Kumaat dinilai terlalu mengintervensi proses pemilihan, sehingga terjadi ketidakadilan bagi Flora.

Baca Juga:  Fir'aun, Musa as, Bal'am bin Baurah Khalifah Umar dan Tragedi Mahawu

Dr Flora dalam kesempatan pemilihan itu memilih meninggalkan lokasi pemilihan (walk-out). Dan akhirnya pada proses pemilihan Rektor lanjutan, Prof Grevo Gerung berhasil menempati posisi ketiga mendampingi Dr Dedy Tooy peraih suara terbanyak, yang disusul Prof Fabian Manopo peraih suara terbanyak kedua.

Sejumlah anggota Senat Unsrat, umumnya menilai suara calon Rektor Dr Flora Kalalo seharusnya tidak dianulir. Karena posisi yang sama terjadi pada kertas suara calon r
Rektor lain, dan di sahkan. Sejumlah anggota senat mengaku akan memberikan kesaksian yang jujur, dan benar jika diminta keterangan terkait kecurangan tersebut. (*/Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *