JAKARTA, EXPOSEMEDIA – Tantangan di musim pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) diakui menghantam seluruh ruang pelayanan pemerintah. Sektor formal dan informal mendapatkan efek yang luar biasa. Tak terkecuali, konsentrasi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pun ikut mendapat konsekuensi logis tersebut.
Tujuan negara penempatan dari Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) juga was-was, jangan sampai masuknya orang asing di negara mereka menularkan COVID-19. Sebut saja Korea Selatan, yang begitu ketat menerima PMI. Kondisi tersebut tak membuat pimpinan BP2MI kehilangan akal. Benny Rhamdani selaku Kepala BP2MI bahkan terus menggenjot agar penempatan CPMI ke Korea Selatan segera direalisasikan.
“Kita tentu senang dan bangga, jika CPMI Korea Selatan bisa berangkat ke negara penempatan lebih cepat. Untuk keperluan itu, maka rapat pimpinan BP2MI hari ini dilaksanakan lagi. Saya mendorong Tim Akselerasi penempatan CPMI ke Korea untuk kerja ekstra kita persiapkan seluruh kebutuhan CPMI. Agar berangkat dengan prokes ketat, dan memenuhi seluruh syarat yang diminta pihak Korea Selatan. Saya mengingatkan sebelum kepastian berangkat tanggal dan bulan berangkat secara detail, BP2MI harus mematangkan segala kesiapan CPMI. Agar giliran berangkat, tidak terkendala urusan substansial dan teknis lagi,” ujar Benny, Selasa (19/10/2021) saat memimpin rapat bersama Sestama, Deputi, Direktur dan Kepala Biro, serta sejumlah Kepala UPT BP2MI di kantor BP2MI.
Benny mengaku keluhan yang disampaikan para CPMI pada demo, Senin (18/10/2021) tersebut jauh sebelum digelarnya demonstrasi damai, BP2MI telah bekerja memantapkan persiapan penempatan CPMI Korea Selatan. Kader NU, yang juga mantan pimpinan Komite I DPR RI ini menyebut bahwa dirinya begitu antusias memimpin langsung pertemuan dan usaha mencari solusi demi keberangkatan CPMI Korea.
“Jejak usaha dan keseriusan kita terlihat jelas. Dimana saya memimpin langsung pertemuan bersama Kedubes Korea, HRDK, Kemenaker RI. Semua pihak yang berperan dalam keberangkatan CPMI ke Korea Selatan telah kita lakukan pendekatan dengan rutin. Bahkan dari hati ke hati agar CPMI Korea Selatan segera diberangkatkan. Saya juga menyadari betapa sulitnya kita mencari uang disaat pandemi COVID-19, kasihan CPMI itu telah berkorban mengeluarkan uang untuk ikut menjadi PMI. Tapi sampai saat ini karena pandemi COVID-19 keberangkatan mereka tertunda. Saya mengajak kita semua bersabar dan saling memberi support demi kelancaran keberangkatan CPMI Korea Selatan. Tim percepatan sudah saya perintahkan untuk gerak lebih cepat lagi, dan saya ikut kerja bersama mereka,” kata Benny tegas.
Lanjut Benny menargetkan agar di tahun 2021 ini ikhtiar yang dilakukan BP2MI untuk memberangkatkan PMI Korea Selatan dapat terwujud. Harapan Benny tidak sekedar ungkapan semata, namun telah dibuktikan Benny dengan mendorong kerja kolaborasi dari semua stakeholder terkait. Kemudian mencari solusi bersama Kemenaker Republik Indonesia (RI), dan memastikan agar CPMI Korea Selatan dapat segera diberangkatkan dengan tanpa satupun kendala yang menghambat. (*/Amas)