Page 7 - Edisi Sabtu 11 April 2020
P. 7

7
  2
             Jual
Odol
Gigi
                     oleh:
                   Hairil Paputungan
                   Wartawan Senior
     BARU kali ini saya tidak pede menulis. Setelah membaca   Sudah  kebayang,  betapa
       tulisan maha guru saya, Dahlan Iskan. Bahkan untuk   besar  pangsa  pasar  saya.
     menulis status di media sosial. Seperti enggan. Tapi buru-  Mereka ini akan jadi sasaran
     burun saya pacu semangat. Harus bisa. Toh tidak semua   jualan  saya.  Ada  beberapa
      harus dihentikan. Hanya yang terkait Covid-19. Maka,   gaya  jualan.  Misal,  mengirim
       setelah membaca tulisan Pak DI – begitu singkatan   daftar  permintaan  barang.
          namanya-- itu, saya menulis status medsos.    Lewat  medsos  tentu.  Saya
                           lantas membungkusnya. Tapi
      isertai foto-foto sedang  Merasa  sehat-sehat  saja.   s e b e l u m n y a   s u d a h
      jalan  pagi.  Padahal  Tidak  takut  terpapar  virus   menyepakati  harga.  Kira-kira
    Db u k a n   t i p e   s a y a  yang  asal  kota  Wuhan,   samalah dengan yang di mini
    mengumbar aktivitas begitu di  Tiongkok  itu.  Yang  sudah   market.
    medsos.  Agar  tidak  norak,  merengut jutaan nyawa. Yang
    saya  menyelip  support  b a h k a n   m e m o r a k -  Opsi pertama, saya antar. Tapi
    kepada tim medis. Di rumah- morandakkan  perekonomian   tidak  perlu  ketemu  pembeli.
    rumah sakit.   dunia.  Membuat  negara-  Cukup ia letakkan uang pas di
               negara kuat dan kaya menjadi   pagar  rumah.  Dibungkus  tas
    Ya n g   s e d a n g   b e r j u a n g  sangat lemah.  plastik.  Barang  yang  ia  beli,
    merawat dan menyembuhkan   juga  akan  saya  letakkan  di
    pasien  Covid-19.  Baik  yang  Si  pejabat  tidak  merasa   tempat itu. Dalam bungkusan
    positif.  Maupun  yang  masih  bersalah. Dan bersikeras tidak   plastik.  Sesuai  pesanannya.
    Pasien  Dalam  Pengawasan  mau dipublis. Padahal, akibat   Selesai. Dan aman.
    (PDP).  Padahal  sedari  istrinya  itu,  yang  tidak  mau
    malamnya saya sudah ngebet  dikarantina,  setelah  pulang   Opsi  kedua,  gosend.  Diantar
    mau tulis. Tentang salah satu  dari  wisata  religi  luar  negeri,   gojek.  Tapi  ini  ada  uang
    pejabat.  Yang  istrinya  kena  k i s a r a n   1 0 0 - a n   o r a n g   jasanya.  Dibebankan  kepada
    Covid-19.  Dan  ia  marah- berstatus Orang Risiko Tinggi.  siapa?  Tidak  kepada  siapa-
    marah.                 siapa.  Saya  tinggal  up  saja
               Ah,  ini  kok  jadi  ngelantur.   harga peritem. Sesuai ongkos
               Padahal kan tadi saya sudah   gosend. Selisih harga itu akan
               bilang  enggan  menulis  soal   saya beri ke gojek. Beres kan?
               Covid-19  lagi.  Sudah  terlalu
               banyak orang pintar mengulas   Lalu  jika  pesanan  bertubi-
               Covid-19.  Boros  bila  saya   tubi?  Ah  ini  yang  repot.
               tambah-tambahin  lagi.  Cuma   Pertama,  butuh  beberapa
               memperkeruh keadaan.  orang membungkus pesanan.
                           Butuh  satu  orang  operator
               Sudahlah.  Saya  mau  jualan   yang stand by depan ponsel.
               saja.  Tiba-tiba  terlintas  di   U n t u k   m e m b a c a   d a n
               benak.  Nantinya  saya  akan   menerima setiap pemesanan.
               b o r o n g   b a h a n - b a h a n
               kebutuhan  pokok.  Di  salah   Pasti  banyak  yang  kurang
               satu  gerai  grosiran.  Lantas   yakin  bisnis  ini.  Apalagi
               saya  promo  di  medsos.   mereka  yang  merasa  bahwa
               Ditujukkan  kepada  orang-  masih  banyak  orang  rela  ke
               orang  yang  sedang  stay  at   super  market,  mini  market,
               home.  Tidak  keluar  rumah.   warung-warung.  Bahkan  ke
               Tidak  ke  pasar.  Tidak  ke   pasar  tradisional.  Tapi,
               supermarket.  Takut  bersua   sebanyak  itu  yang  masih
               kerumunan  orang.  Takut   nekat keluar rumah, lebih
               bersentuhan.
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12