Page 14 - EXPOSEMEDIA.ID - Edisi Kamis, 30 April 2020
P. 14
OPINI EXPOSEMEDIA
DIGITAL
NEWSPAPER
Era
yang
Berisik
dan
Narsistik
Oleh: KATAMSI GINANO (Aktivis/ Tokoh Masyarakat)
CHARLES
Babbage
(17911871),
demi
icon
jempol
atau
meme
kagum
pelopor
dan
peletak
dasar
teknologi
anggota
majelis
WA
yang
lain.
k o m p u t a s i ,
p a s t i
t a k
p e r n a h
membayangkan
di
abad
21
manusia
Lalu
Covid19
tibatiba
menyeruak
dan
nyaris
bergantung
pada
komputer.
mendorong
keriuhan
serta
narsisme
di
WA
(sebab,
sekali
lagi,
saya
hanya
ber
Para
ilmuwan
(yang
bekerja
dengan
WA
ditambah
untuk
halhal
tertentu
militer
Amerika)
di
ARPA
(Advanced
Telegram)
ke
titik
yang
membuat
saya
Research
Project
Agency)
yang
lalu
ingin
muntah.
Segala
hal,
mulai
yang
menapak
jejak
Babbage
pada
1969,
tak
masuk
akal
hingga
menghancurkan
menduga
pula
ARPANET
yang
berevolusi
logika,
dipertukarkan
dengan
tempo
hingga
menjadi
Internet
yang
kita
kenal
sangat
tinggi.
Gambargambar
dan
saat
ini,
bakal
total
mengubah
video
lalulalang.
Dari
himbauan
hingga
peradaban.
Dari
hardware
sebesar
hoax
yang
diproduksi
pikiran
dan
laku
Gudang
beras,
teknologi
komputer
sampah.
dengan
cepat
melesat
hingga
ada
dalam
genggaman. Dan
yang
sungguh
menjijikkan,
di
hampir
semua
grup
WA
saya
terpaksa
Hukum
Moore
yang
dicetuskan
salah
hanya
mengusap
dada
dibombardir
foto
satu
pendiri
Intel,
Gordon
Earle
Moore
foto
para
narsistik
yang
dengan
wajah
(kini
berusia
91
tahun),
menegaskan
gembira
menyerahkan
bantuan
kecepatan
pertumbuhan
teknologi
(biasanya
sembako
atau
sekadar
komputer
(melalui
pertumbuhan
masker;
dengan
penerima
yang
kecepatan
mikroprosesor)
mengikuti
menunjukkan
tampang
campuran
sedih,
rumus
eksponensial.
Pendek
kata,
setiap
merasa
kalah,
atau
terpaksa—lapar
dan
hari
teknologi
komputasi
dan
ikutannya
Bahkan
di
polosok
yang
kita
sebut
udik
ketindakmampuan
sering
mendorong
lahir
dan
akhirnya
menciptakan
pun,
sepanjang
ada
signal
selular,
orang
manusia
pada
kompromi
harga
diri.
ketergantungan
pada
manusia
modern. yang
punya
telepon
pintar
paling
minim
leluasa
mengakses
WA.
SMS?
Jadul
dan
Saya
yakin
Babbage,
Hardware
yang
kian
canggih
diikuti
sama
cuma
jadi
kenangan
buat
akiaki
dan
pesatnya
dengan
perkembangan
nininini.
Yang
keren
dan
modern,
ya,
ilmuwanilmuwan
di
software.
Dan
memang,
apalagi
yang
bergabung
di
media
sosial
jagad
ARPA,
Negroponte,
dan
tidak
bisa
diprogram
di
era
kini?
Internet:
facebook,
Twitter,
Instagram,
dan
Anda
bisa
menyebutkan
deretan
p a r a
j e n i u s
y a n g
S e nya m p a n g
m e m p e rc a k a p k a n
panjang
lainnya—dengan
WA
termasuk
m e n g h a d i r k a n
komputer
dan
Internet,
ingatan
saya
di
dalamnya. kehidupan
digital,
langsung
berlabuh
pada
pendiri
dan
direktur
Media
Lab
Massachusetts
Saya,
yang
lahir
dan
tumbuh
di
era
sejak
mula
meniatkan
Institute
of
Technology,
Nicholas
analog,
harus
mengakui
terguncang
ikhtiar
mereka
demi
Negroponte.
Bukunya,
Being
Digital
dengan
zaman
media
sosial.
Saking
(1995)—yang
diperkenalkan
seorang
terguncangnya,
saya
gagap
dengan
memuliakan
manusia,
kawan
akrab
pada
1996—,
bagai
paku
facebook
dan
kawankawan.
Dan
supaya
kehidupan,
dan
jagad
yang
menancap
di
benak.
Bahwa,
tidak
ikut
meheng
setiap
saat
update
demikian
kirakira
jika
kita
menyarikan
status,
berkicau,
atau
memperbaharui
yang
ditempatinya.
buku
ini:
Dengan
komputer
dan
Internet,
foto,
saya
cukup
puas
berWA.
Termasuk
dunia
menjadi
digital.
Ada
dalam
ikut
atau
terpaksa
rela
diseret
Kita,
para
homo
digital,
genggaman
dan
bersama
kita
setiap
bergabung
dengan
WA
group. k i n i
m e r e d u k s i
waktu,
di
setiap
tempat.
Dari
berWA
saja,
saya
tahu:
homo
ketinggian
capaian
Nujum
Negroponte
pada
1995
adalah
digitalis
sungguh
berisik
di
dunia
maya,
peradaban
itu
menjadi
senyatanyata
keseharian
manusia
pula
narsis,
terutama
jika
ada
dalam
milenial.
Telepon
selular
yang
sekarang
kumpulan.
Grup
WA
praktis
adalah
sekadar
adu
jago
dan
pintar
minta
ampun,
benarbenar
representasi
mini
dari
yang
lebih
gergasi
media
narsisiti.
(*)
menjadikan
dunia
berada
dalam
seperti
facebook
dan
twitter.
Semua
genggaman.
Meringkus
waktu
dan
jarak.
yang
bergabung
nyaris
merasa
dirinya
Dan
mengubah
kita
dari
homo
sapiens
ke
jagoan,
yang
terpintar,
kelas
pahlawan,
homo
digitalis. dan
segala
yang
dilakukan
mesti
dishare
14
|
EXPOSEMEDIA.ID
|
Edisi
Kamis,
30
April
2020