Page 8 - EXPOSEMEDIA.ID -- Edisi Selasa, 12 Mei 2020
P. 8
EXPOSEMEDIA
MERAWAT
AKAL
SEHAT
NASIONAL
Semrawut
Data
Bansos
Corona
EXPOSEMEDIA,
JAKARTA
-
Sejak
diumumkan
pada
awal
Maret
2020,
bantuan
sosial
(bansos)
bagi
warga
terdampak
pandemi
virus
corona
(Covid-19)
menuai
beragam
masalah.
Kesemrawutan
data
penerima
bantuan
memantik
perdebatan
sengit
antara
pemerintah
pusat
dan
daerah.
Salah
satu
kasus
pertama
yang
mencuat
ke
publik
ada
di
Bekasi.
Saat
itu,
publik
dihebohkan
dengan
kabar
pemilik
dua
mobil
menerima
bansos.
Sementara
20
KK
yang
berhak
di
RT
04/RW
09
Kelurahan
Telukpucung,
Bekasi
Utara
justru
tak
mendapat
bantuan
sama
sekali.
eberapa
tokoh
masyarakat
di
sana
"Pada
saat
ratas
terdahulu,
kesepakatan
“Kemensos
terima
dan
tidak
akan
cek
pun
mengecek
data
yang
awalnya
tidak
demikian.
Gubernur
DKI
lagi.
Kenapa?
Karena
tidak
punya
waktu.
Bdigunakan
kelurahan
dalam
meminta
bantuan
pemerintah
pusat
Ini
hanya
tiga
bulan
program
ini.
Kalau
p e n y a l u r a n
b a n t u a n .
M e r e k a
untuk
mengcover
bantuan
yang
tidak
waktu
kami
hanya
dihabiskan
untuk
cek
menemukan
data
yang
digunakan
bisa
dicover
oleh
DKI,"
kata
Juliari
ke
lapangan,
Covidnya
selesai,
adalah
penerima
bantuan
langsung
tunai
dalam
Rapat
Kerja
Komisi
VIII
yang
bantuannya
belum
datang,"
tutur
Juliari.
(BLT)
tahun
2010. disiarkan
langsung
akun
Youtube
DPR
RI,
Rabu
(6/5). Serangan
Balik
Kepala
Daerah
Kejanggalan
data
bansos
juga
terungkap
di
DKI
Jakarta.
Anggota
DPRD
DKI
Juliari
menambahkan
hingga
hari
itu
Pernyataanpernyataan
tajam
Juliari
Jakarta
Fraksi
PDIP
Jhonny
Simanjuntak
baru
955.312
KK
dari
sekitar
1,3
juta
KK
dalam
menampik
kritik
terkait
bansos
dibuat
heran
saat
namanya
masuk
daftar
yang
telah
menerima
bansos.
Dia
menuai
respons
dari
pemerintah
daerah.
penerima
bansos
dari
Pemprov
DKI.
beralasan
Gubernur
DKI
Jakarta
Anies
Gubernur
Anies
Baswedan
yang
Hujan
kritik
pun
dilayangkan
Fraksi
PDIP
Baswedan
tak
kunjung
mengirim
data
beberapa
kali
disentil
Juliari
dalam
rapat
di
DPRD
DKI
Jakarta
kepada
Pemprov
sisanya.
Dalam
rapat
itu
juga,
Juliari
itu
angkat
suara.
DKI. menyalahkan
para
kepala
daerah
dan
d i n a s
s o s i a l
d i
d a e r a h
a t a s
Dalam
wawancara
bersama
TvOne
pada
Perdebatan
semakin
memanas
saat
kesemrawutan
data
bansos.
Sabtu
(9/5),
Anies
membantah
hampir
Menteri
Sosial
Juliari
Batubara
seluruh
pernyataan
Juliari.
Anies
membawa
kisruh
data
bansos
ke
Rapat
Menurutnya,
keterlambatan
dan
membantah
ada
penyaluran
bantuan
Kerja
Komisi
VIII.
Juliari
mengklaim
ketidaktepatan
penyaluran
bansos
secara
ganda
ke
penerima
bansos
di
menemukan
sejumlah
kejanggalan
karena
didasari
unsur
politik
di
daerah.
Jakarta.
Dia
bercerita
PSBB
di
DKI
telah
dalam
urusan
penyaluran
Bansos
di
Dia
juga
bilang
dalam
bansos
kali
ini
dimulai
sejak
10
April,
tapi
bansos
dari
Jakarta. Kemensos
tak
murni
menggunakan
Data
pemerintah
pusat
baru
turun
20
April
Terpadu
Kesejahteraan
Sosial
(DTKS).
hingga
6
Mei.
Menurutnya,
Pemprov
DKI
Politikus
PDIP
itu
mengaku
telah
terjun
Dengan
alasan
ada
potensi
orang
miskin
mengambil
langkah
awal
dengan
ke
15
titik
di
Ibu
Kota.
Hasilnya,
ia
baru
saat
pandemi
corona,
Kemensos
menyalurkan
bansos
pada
925
April.
menemukan
sasaran
bansos
telah
menyerahkan
masalah
data
ke
pemda.
menerima
bantuan
dari
Pemprov
DKI
Namun
Juliari
juga
bilang
data
itu
tak
"Jadi
ini
bukan
pemberian
sembako
yang
Jakarta. melalui
verifikasi
oleh
Kemensos. dobel,
tapi
pembagian
untuk
membuat
8
|
EXPOSEMEDIA.ID
|
Edisi
Selasa,
12
Mei
2020