Page 8 - Exposemediaaaa.cdr
P. 8
8
Dia
meyakini,
krisis
ini
akan
segera
berakhir.
Bahkan,
dia
punya
firasat
bahwa
jumlah
kasus
akan
menurun
saat
memasuki
bulan
Ramadan,
tetapi
masyarakat
harus
tetap
berhatihati.
"Jangan
saling
menyalahkan,
nanti
setelah
selesai
silakan
debat
lagi.
Ini
untuk
keselamatan
bersama,"
pinta
Prof
Komar.
Kemudian
dia
melanjutkan,
jangan
anggap
enteng
pandemi
ini,
karena
ada
sekelompok
kecil
dari
agama
Islam,
Kristen
dan
Hindu
itu
dengan
keyakinan
agama
mereka
malah
seakanakan
menantang
corona.
Tetapi,
dia
merasa
lega
karena
secara
makro,
umat
beragama
menghargai
sains,
dan
ikut
mengantisipasi
penyebaran
COVID19.
Menurut
Komar,
untuk
di
Indonesia
itu
memang
tidak
mudah
karena,
apapun
keputusannya
ini
memang
tidak
menggembirakan
semua
pihak.
Kalau
ditutup
rapat,
tidak
boleh
bergerak
itu
implikasinya
juga
besar
karena
harus
memenuhi
kebutuhan
rakyat
dan
ini
juga
berat.
Karena,
ujian
seorang
pemimpin
itu
waktu
krisis
dan
saat
krisis
masyarakat
bisa
menilai
siapa
pemimpin
yang
peduli
dan
yang
cakap.
Ini
akan
teruji
baik
di
eksekutif
maupun
legislatif.
"Jadi
ke
depan
memilih
pemimpin
ke
depan
itu
bayangkan
kalau
masa
krisis.
Karena
Indonesia
itu
dekat
dengan
krisis,
banjir,
tsunami,
gunung
meletus.
Bayangkan
kalau
pandemi
ini
bareng
dengan
banjir
atau
gunung
meletus,
bagaimana
coba.
Pemimpin
bayangkan
saat
krisis,
jangan
enakenaknya
saja,"
tandas
Komar.
(WE/EB)
DEWAN
PIMPINAN
DAERAH
PARTAI
KEADILAN
SEJAHTERA
KOTA
MANADO
Selamat
&
Sukses
Atas
terbitan
perdana
KORAN
DIGITAL
EXPOSEmedia
di
Sulawesi
Utara
Senin,
6
April
2020
Abu
Hasan
Syafii,
ST
Ketua
DPD
PKS
Kota
Manado