EXPOSEMEDIA, JAYAPURA – Peran pelayanan publik dan memberi peluang bekerja kepada seluruh elemen masyarakat benar-benar dilakukan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Rabu (13/10/2021), Kepala BP2MI, Benny Rhamdani melalui Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia Afrika, Agustinus Gatot Hermawan, SH.,MH, Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik, Drs. Lasro Simbolon, MA, serta Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa, Timur Tengah Irjen Pol Achmad Kartiko, S.I.K.,MH, menggelar sosialisasi terkait peluang kerja ke Luar Negeri di Jayapura Provinsi Papua.
Peserta sosialisasi yang dihadiri mahasiswa dan generasi muda itu memberi apresiasi atas telaksananya kegiatan tersebut. Sebut, salah satunya disampaikan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), mengaku pentingnya informasi seperti ini disampaikan pemerintah. Menurutnya BP2MI memberi peluang yang sama kepada seluruh anak bangsa Indonesia untuk bekerja di Luar Negeri, dan hal itu ikut mendapat support dari kalangan mahasiswa.
”Kegiatan sosialisasi ini sangat penting. Ya, tentu sebagai putra Papua kami bangga, berterima kasih atas kegiatan ini. Kami akhirnya mengetahui bahwa peluang kerja ke Luar Negeri menjadi milik semua anak bangsa Indonesia. Kami memberi dukungan penuh terhadap BP2MI, melalui kegiatan-kegiatan yang membangun seperti ini,” ujar Ketua BEM.
Sementara itu, Achmad Kartiko dalam sambutan pembukaan menuturkan pentingnya kehadiran BP2MI sebagai representasi pemerintah untuk menyampaikan kepada masyarakat Papua agar menangkap peluang kerja ke Luar Negeri. Kartiko menyebut dari berbagai program pemerintah yang membangun Papua, BP2MI juga akan menjalankan program Pelindungan dan Penempatan kepada warga Papua yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
”Negara hadir untuk semua elemen masyarakat, teritimewa bagi warga Papua. Hari ini BP2MI dalam agendanya sosialisasi Peluang Kerja ke Luar Negeri dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia sebagai bentuk perhatian membangun semua masyarakat. Untuk itu, kami mengajak kita semua memberi dukungan terhadap segala bentuk kebijakan serta program pemerintahan Jokowi-KH Ma’ruf Amin, terlebih untuk kegiatan BP2MI yang pada kesempatan ini dilaksanakan. Terima kasih atas kehadiran, antusiasnya mahasiswa Universitas Ottow Geissler Papua,” ujar Kartiko.
Senada dengan itu, dalam sesi sosialisasi, Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Asia Afrika, BP2MI, A. Gatot Hermawan,S.H,M.H mengungkapkan bahwa melalui kegiatan yang digelar oleh pihaknya, diharapkan memberikan informasi kepada masyarakat Papua, khususnya generasi muda Papua yang berminat sebagai PMI.
“Jika ada yang berkeinginan untuk kerja di luar negeri, tentu kami memberikan peluang untuk bagaimana mempersiapkan diri dengan baik, dia harus mendaftar dimana, apa yang harus dipersiapkan, tentu melalui kami, mereka harus berangkat resmi dan pulang juga resmi, dan tentu pulang sebagai juragan,” tutur Gatot, Rabu (13/10/2021).
Terkait minat masyarakat Papua untuk bekerja di luar negeri,Gatot menyebutkan jika ada minat tentu harus mempersiapkan diri dengan baik selain life skill juga harus ditunjang dengan kemampuan dalam berbahasa, dalam hal ini bahasa inggris.
“Sejauh ini PMI dari Papua memang ada, makanya perlu kita proteksi serta beri edukasi terus-menerus. Di data kami ada, tetapi belum banyak, data di system kami, memang terdaftar juga warga dari Papua yang kerja diluar negeri,” kata Gatot.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPW Barikade 98 Provinsi Papua, Yulianus Dwaa, ikut memberi penjelasan soal perkembangan global yang mendesak membuat anak-anak Papua harus berpikir bagaimana bisa mengeksplor kemampuan untuk bekerja di luar negeri, tidak hanya berpikir untuk bekerja di Papua.
”Sekarang ini kompetisi di dunia kerja begitu kencang, sehingga kita semua membutuhkan bekal pengetahuan. Teman-teman di Papua, sudah harus berpikir kedepan kita sudah harus memasuki pasar kerja, yang didominasi oleh siapa yang menguasai IT dan mengetahui informasi global, maka sudah bukan waktunya lagi, kita duduk dan terus berbicara tentag Otsus dan lain sebagainya. Kita sudah harus berpikir bagaimana bisa Go Internasional,” kata Yulianus.(*/Amas)