Benny Rhamdani: Gelombang Pertama Penempatan PMI ke Taiwan November 2021

Kepala BP2MI disaat megikuti Press Konferen CECC Taiwan

JAKARTA, EXPOSEMEDIA – Bermula dari semangat kerja yang tinggi dan buah dari kerja keras, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kini mulai legah. Terlebih terkait dengan penempatan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ke Taiwan yang telah dibuka. Menurut Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dibukanya moratorium penempatan PMI menjadi kabar gembira bagi masyarakat Indonesia.

“Sesuai press release dari Central Epidemic Command Center (CECC) Taiwan. Dimana pada hari Rabu, 10 November 2021 Ministry of Labour atau MOL Taiwan mengumumkan melalui konferensi pers bahwa gelombang pertama PMI akan di izinkan masuk Taiwan mulai 10 – 23 November 2021. Ini kabar gembira bagi kita semua. Alhamdulillah upaya bersama BP2MI, Kemnaker RI dan pihak Taiwan berhasil,” ujar Benny di ruang kerjanya, Kamis (11/11/2021).

Benny menyampaikan pula bahwa setelah larangan hampir 1 tahun terhadap PMI Taiwan, akhirnya Senin (11/11/2021) CECC mengumumkan untuk membuka perbatasannya bagi 1700 PMI. Mereka telah menyiapkan fasilitas karantina telah disiapkan bagi 1700 orang untuk mengantisipasi kedatangan PMI.

“Menurut MOL Taiwan 1700 PMI tersebut akan terdiri dari 850 untuk pekerja sektor formal (pabrik dan panti jompo) dan 850 untuk pekerja sektor informal (pengasuh),” ujar Benny.

Tambah Kabadan menguraikan soal lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia tahun lalu, masuknya PMI dihentikan pada 4 Desember 2020. Karena kasus mulai mereda, MOL Taiwan pada 1 November 2021 mengusulkan rencana bagi PMI diizinkan masuk bulan November 2021.

“Rabu, Dirjen Badan Pengembangan Tenaga Kerja MOL, Tsai Meng-Liang mengatakan bahwa pihak berwenang Taiwan dan Indonesia telah mengadakan pertemuan virtual tentang persiapan pembukaan perbatasan bagi PMI. Rencana tersebut telah disampaikan kepada CECC dan PMI sudah mulai dapat masuk ke Taiwan pada awal minggu depan,” tutur Benny yang optimis PMI akan dapat diberangkatkan.

Benny menyebut PMI akan menjadi prioritas untuk bagi Taiwan. Pekerja migran yang ingin masuk ke Taiwan memiliki peluang yang sangat kecil, selain Indonesia karena diperkirakan akan ada sedikitnya 40.000 orang Taiwan yg akan kembali dari luar negeri untuk liburan Tahun Baru Imlek.

“Larangan pekerja migran akan diberlakukan kembali pada 14 Desember 2021. Hingga 14 Februari 2022 untuk memberi jalan bagi penduduk Taiwan yang akan kembali. Itu pemaparan CECC,” tukas Benny. (*/Amas)

Baca Juga:  Hindari Perbudakan Gaya Baru, CGGS UBK dan BP2MI Gelar Diskusi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *