EXPOSEMEDIA, Jakarta – Sekelompok anak muda menginisiasi sebuah gerakan mendorong minat anak muda menjadi ketua RT (Rukun Tetangga). Inisiasi tersebut dinamakan Gerakan RTMuda, diharapkan menjadi platform anak-anak muda dalam memotivasi dan menyiapkan diri menjadi pemimpin di lingkungannya terdekatnya masing-masing.
Launching gerakan RTMuda diwujudkan dalam sebuah training yang diikuti peserta calon ketua RT milenial dan beberapa juga ketua RT muda yang sedang menjabat. Acara diselenggarakan di Rumah Kolaborasi yang juga merupakan sekretariat RW 03 Kelurahan Pancoran, Jakarta Selatan (17/9/2023).
Hadir sebagai narasumber diantaranya adalah Ketua RT Inspiratif peraih Award Kalpataru dari Kementerian LHK Dani Arwanto. Dani adalah ketua RT 07/01 Kelurahan Tugu Utara, Jakarta Utara yang pada usia masih muda banyak berkiprah di masyarakat sehingga dipercaya dua periode menjadi ketua RT.
Selain itu dihadirkan juga pembicara Fahrizal Zain (motivator), Safhira Alfirisi (founder Duta Inspirasi Indonesia), Agung Cahyanto (Manager CSR PT Korindo), dan Faris Mujahid (caleg muda DKI Jakarta).
Menurut Leader Gerakan RTMuda Ferdiansyah, pelatihan RTMuda Batch I ini hampir semua pesertanya masih dari Jakarta.
“Ini masih menjadi semacam pilot project, ke depan akan perluas dari berbagai kota, bahkan dimungkinkan juga diselenggarakan di wilayah lain”, kata ketua RT di Kelurahan Pangadegan, Jaksel tersebut.
“Materinya masih seputar mindset, knowledge, leadership, dan skill pemberdayaan masyarakat. Itu semua adalah materi-materi dasar yang diperlukan bagi seorang mendapat amanat menjadi ketua RT,” imbuh Ferdi.
Sementara itu founder Gerakan RTMuda M Chozin Amirullah dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa, gerakan ini dimaksudkan untuk mendorong sebanyak mungkin generasi muda bersedia ‘mewakafkan’ dirinya menjadi ketua RT.
“Di Indonesia terdapat lebih dari 83 ribu desa dan sekitar 1,1 juta wilayah RT. Bayangkan jika separuhnya saja ketua RT-nya anak muda, Indonesia akan mengalami percepatan perubahan luar biasa,” kata Chozin yang juga ketua Gerakan Turuntangan.
“RT adalah lingkup terkecil masyarakat. Menjadi ketua RT berkesempatan memberikan pengabdian kepada orang terdekat sekaligus melatih diri menjadi pemimpin dari cakupan yang paling kecil,” tutur Chozin menutup. (*/Bung Amas)