JAKARTA, EXPOSEMEDIA – Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Muhammad Abdullah Syukri atau yang akrab disapa Gus Abe, dalam Dialog Energi bersama sejumlah elemen Ormas dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyampaikan beberapa catatan penting.
Melalui Diskusi Energi bertema “Konstelasi Energi Internasional dan Dampaknya Terhadap Indonesia’’, Senin (29/11/2021) menghadirkan Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia, Arief Rahman, Ketua Umum Jaringan Aliansi Nasional (Jarnas), Rahmat Pakaya, Dirjen Minerba, Cecep Yasin dan juga Gus Abe. Menurut Ketum PB PMII sumber daya energi merupakan aset Indonesia yang sangat luar biasa.
‘’Energi menjadi massa depan, diharapkan kader-kader PMII dapat memberikan masukan ke pemerintahan apa yang menjadi kebutuhan akan keberlangsungan hidup. Sebagai insan muda, PMII telah menjadi bagian penting dalam kehidupan bernegara,’’ ujar Gus Abe.
Diskusi yang digelar PB PMII Bidang Energi dan Sumber Daya Alam sebagai ikhtiar memperkuat posisi generasi muda di bidang pembangunan energi. Dalam penuturannya Arief Rahman mengatakan perlu mendorong proses pengelolaan sumber daya energi yang profesional, berpihak pada masyarakat. Dari proses tersebut, kader PMII perlu terlibat mengambil bagian.
‘’Pemerintah akan mendorong kader-kader PMII untuk menjadi bagian dalam mengelola energi yang berada dalam naungan Negara dan tentu hasil kajian strategis Energi Indonesia akan di kawal sebagai aset massa depan Kemajuan Negara Indonesia,’’ kata Arief.
Sementara itu, Cecep menyebut pemerintah dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menerima masukan dan kritikan dalam membangun kekuatan energi Indonesia. Beberapa hal yang sudah dilakukan ESDM merupakan bagian dari masukan elemen masyarakat dan kelompok-kelompok yang peduli.
“Perlu diketahui, Indonesia memiliki cadangan terbesar Mineral baik berupa Batubara, Nikel, dan lainnya. Khusus tanah jarang, SDA kita menjadi pangsa Pasar Besar untuk memenuhi kebutuhan Hidup dunia di beberapa Negara,” tukas Cecep.
Penegasan juga disampaikan Rahmat Pakaya, meminta agar pemerintahan Jokowi dapat memberikan ruang dan kesempatan terhadap pembangunan Pabrik Batrei di Pulau Sulawesi, dengan luas wilayah 67% Indonesia Timur mempunyai kekayaan alam yang melimpah dan Sulawesi menjadi Massa Depan dunia 1.000 tahun kemudian.
“Kami berharap posisi pemerintah Indonesia harus berdaulat secara mandiri pengelolaan SDA sesuai Pasal 33 UUD 45,” kata Rahmat.
Lanjutnya Rahmat lagi, Jarnas siap mengawal agenda pemerintahan Jokowi – Amin di sektor Energi dan Sumber Daya Alam (SDA). Pemuda siap menjadi fasilitator antara Negara dan rakyat penambang.
Selanjutnya, hasil Diskusi Energi yang diadakan di Hotel Arthama Jakarta ini melahirkan rekomendasi terkait perlunya kader-kader muda yang konsen akan keberlangsungan Energi SDA Indonesia agar terlibat dalam pembangunan energi.
“Investasi baik dari luar maupun dalam negeri, dapat memberikan kenyaman lingkungan dan berkeadilan. Hasil diskusi ini akan di rangkum dalam analisis Strategis Kajian Ekonomi dan akan diberikan kepada Presiden Jokowi saat Muktamar NU ke depan,” papar Rahmat.
Selain itu, Gifahri Bestamin Ketua Bidang Energi dan Pengelolaan SDA PB PMII berkomitmen memproteksi kebijakan pemerintah saat ini.
“PMII akan mengawal kebijakan pemerintahan Jokowi di sektor energi, dan siap berkolaborasi dengan kementerian ESDM dalam membuka ruang diskusi untuk memperkuat agenda-agenda ketahanan ekonomi Nasional di sektor Energi dan SDA,’’ tutur Gifahri. (*/Amas)