EXPOSEMEDIA, Jakarta – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) konsisten bekerja berlari di tahun 2022. Hal ini telah membuahkan hasil. Kepala BP2MI, Benny Rhamdani saat sambutan Pelepasan Pemberangkatan 178 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan (Korsel), di el-Royal Hotel Jakarta Utara, Minggu, (25/12/2022) mengatakan hal tersebut.
“Kita telah melampaui target. Di tahun-tahun sebelumnya tidak sebanyak ini. Untuk pelepasan PMI dalam skema G to G BP2MI telah melampaui target. Total yang diberangkatkan di tahun 2022, PMI Korea ialah 11.723 orang PMI. Signifikan perbedannya dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk gelombang pemberangkatan ke-104 sampai 105, yakni tanggal 25 dan 27 Desember 2022, 31 PMI disektor manufaktur dan 147 PMI sektor perikanan yang diberangkatkan. Insya Allah kalian tiba dengan selamat di Negara penempatan Korea Selatan,” ujar Benny saat sambutan.
Lanjut Benny menyebut negara akan terus hadir melakukan perbaikan pelayanan kepada para PMI. Bahkan untuk hal terkait diksi juga menjadi perhatiannya. Menurut Benny soal paradigma dan istilah klasik yang menjadi warisan masa lalu, seperti TKI, pasar kerja, turut membuat masyarakat menjadi merendahkan pekerjaan PMI.
“Saya menyebutkan peluang kerja, bukan pasar kerja. Kenapa begitu banyak calon PMI yang mendaftar mengikuti program G to G, hal ini tidak bisa dilepas dari intensitas sosialisasi yang dilakukan BP2MI. Termasuk penandatanganan MoU yang dilakukan. Memang masih ada cara pandang masa silam yang menganggap PMI itu buruk, karena disaat itu maraknya penempatan ilegal PMI. Sekarang telah berubah,” tutur Benny, pimpinan Komite I DPD RI periode 2014-2019 ini.
Perubahan besar yang dilakukan BP2MI dibawah kepemimpinan Benny mulai dirasakan masyarakat. Benny tidak kehabisan akal untuk melakukan pendekatan dengan seluruh stakeholder dalam melakukan pencegahan dan pelindungan terhadap PMI.
“Tidak boleh kita pasrah, karena BP2MI kekurangan anggaran. Yang saya lakukan tiap saat yaitu menunjukkan komitmen bekerja benar-benar melayani PMI. Bagi saya memang negara tidak ada yang sempurna, begitu juga manusia. Sehingga, bila masih ada bolong-bolong, kurang maksimal dalam melayani PMI, itu wajar. Intinya, negara melalui BP2MI akan terus memperbaiki, memajukan pelayanan kepada PMI. Dalam hal pencegahan dan pelindungan PMI terus kita perkuat,” kata Benny yang juga Waketum OKK DPP Partai Hanura ini.
Sekedar diketahui, yang dominan untuk PMI yang diberangkatkan tahun ini diantaranya dari daerah asal domisili PMI Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Riau, Sumatera Utara dam Bengkulu. Kemudian, re-entry berjumlah 1.996, reguler 9.72. Penempatan PMI seluruhnya 194.026, termasuk PMI terkendala juga dipaparkan Kepala BP2MI.
“Sejak tahun 2020 sampai dengan 23 Desember 2022, PMI terkendala yang ditangani BP2MI berjumlah 82.607 orang, ini catatan resmi BP2MI. PMI yang sakit, 3.170, dan PMI yang dipulangkan dalam kondisi tidak bernyawa (jenazah) totalnya adalah 1.632. Mereka yang terkendala hampir seluruhnya karena diberangkatkan atau berangkat bekerja secara non-prosedural. Tidak mengikuti pemberangkatan resmi pemerintah,” tutur Benny menutup.
Tidak hanya itu, Benny menerangkan pula terkait wajah Indonesia di Luar Negeri berada pada PMI. Itu sebabnya, negara melalui BP2MI selalu konsisten menyiapkan para tenaga kerja yang handal. PMI disiapkan agar profesional di Bidangnya. Menjadi disiplin, mahir, cakap dalam bergaul atau beradaptasi ketika berada di negara penempatan. Kalian yang diberangkatkan hari ini dinyatakan negara sebagai warga negar yang baik.
“Bukan seperti PMI yang diberangkatkan calo. Atau yang berangkat secara ilegal. Bukan PMI yang direkrut lalu diberangkatkan secara ilegal. Itu sebabnya, berbanggalah dan jangan merasa malu sebagai PMI, kalian diberangkatkan resmi. Dan pemerintah mengatakan kalian sebagai warga negara yang baik. Saya terus berjuang merubah citra buruk PMI di benak publik. Dimana paradigma lama tentang PMI itu buruk masih melekat, masih akrab dalam ingatan publik. Padahal itu kondisi yang menimpa PMI dahulu,” tukas Benny menutup. (Amas)