MANADO, EXPOSEMEDIA.ID — Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang disusun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menempatkan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dengan tingkat kerawanannya tertinggi di antara 9 Provinsi yang menggelar Pilkada serentak 2020 mendatang.
Ditanyakan hal tersebut, Ketua Bawaslu Sulut Herwyn Malonda menyampaikan bahwa penyusunan indeks kerawanan pemilu bukan berarti serta merta demikian, akan tetapi menurutnya adalah sebagai sistem peringatan dini.
“IKP ini early warning sistem (sistem peringatan dini) untuk Bawaslu siapkan strategi pengawasan,” kata dia, Minggu (19/7).
Strategi pengawasan yang dimaksudkan adalah dengan pihaknya melakukan pencegahan, sosialisasi dan pemetaan kerawanan.
“Pengawasan kita akan optimalkan lewat medsos dan mainstream,” kata dia.
Bawaslu menjalankan fungsi pengawasan misalnya dengan menyiapkan Panwas Kelurahan/desa. Herwyn juga membebekan kendala di lapangan nanti yang perlu diawasi misalnya di mana Pandemi Covid-19, akses masuk keluar tak bebas seperti biasa.
“Kami pun tidak bisa masuk ke satu daerah, harus lewat proses protokol. Padahal proses penanganan pelanggaran cuma 3 plus 2 hari. Kita siapkan strategi,” ujar Pria bergelar doktor ini.
Pengawasan harusnya bisa dioptimalkan menggunakan teknologi
”Kita coba siapkan manfaatkan teknologi,” ungkapnya.
Provinsi Sulawesi Utara adalah salah satu dari provinsi yang akan menggelar pilkada, dari 9 Provinsi yang akan menggelar Pilkada tersebut, Provinsi Sulut dikategorikan dengan tingkat kerawanan pemilu tertinggi, adapun di tingkat kabupaten/kota, masuk daftar IKP tinggi yakni Minahasa Utara, Kota Tomohon dan Kota Bitung. (sd/red)