EXPOSEMEDIA.ID, MANADO – Mobilitas ekonomi di musim pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) diakui mengalami pelambatan. Hal itulah yang membuat pemerintah daerah berfikir keras, dan melahirkan kreativitas untuk menumbuhkan percepatan pertumbuhan ekonomi domestik. Seperti itu pula yang terpotret di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Pemerintahan dibawah komando Olly Dondokambey, SE selaku Gubernur dan Drs. Steven Kandouw, sebagai Wakil Gubernur rasanya tidak berhenti melahirkan program pro rakyat. Tujuannya tentu tidak lain adalah menopang ekonomi masyarakat. Agar tidak terjadi kemiskinan, kelaparan dan hilangnya mata pencaharian masyarakat di saat pandemi Covid-19.
Sejalan dengan itu, aktivis muda Sulawesi Utara, Muhammad Nur Andi Bongkang, Jumat (23/4/2021) berkesempatan melakukan silaturahmi dengan pengusaha muda Erfandy Lagonda, pemilik PT Awilton Nyiur Internasional. Dalam kunjungan tersebut melalui percakapan saling tukar informasi dan bersinergi, Nur Bongkang memberikan support kepada putra-putra terbaik Sulut yang bergerak di sekotor wirausaha. Terlebih mereka yang telah melahirkan karya lokal.
‘’Prinsipnya sama seperti yang disampai-sampaikan Gubernur Sulut, Pak Olly Dondokambey bahwa beliau akan menopang produksi barang lokal untuk ditingkatkan. Baik untuk masyarakat di Sulut, nasional maupun Internasional. Hal tersebut sebagai poin positif dan bentuk kepedulian pemerintah daera. Itu sebabnya, saya yakin produk Sweet Coco yang diproduksi PT. Awilton Nyiur Internasional akan mendapat dukungan Pak Gubernur dan juga Pak Wakil Gubernur Sulut,’’ ujar Nur Bongkang yang juga Ketua El-Perisai ini.
Saat mendengarkan paparan produk dari Ko Andy, begitu Erdandy akrab disapa, Nur Bongkang menyampaikan manfaat dan kegunaan Sweet Coco. Apalagi produk tersebut diproses dengan bahan mentah atau bahan dasar yang berkualitas. Belum lagi, tambah Nur Bongkang dari aktivitas perusahaan pun menyerap tenaga kerja lokal.
‘’Luar biasa kualitas produk ini bermanfaat bagi masyarakat. Masyarakat Sulut, terutama pemerintah harus mengambil peran kemitraan, jangan menyianyiakan kesempatan ini. Karena bila didiamkan, maka peluang ini akan diambil pasar internasional. Sebab kualitas produk ini memiliki originalitas, dan sangat layak dikonsumsi semua masyarakat. Dari Sweet Coco diproduksi sudah membantu daerah dalam penyerapan tenaga kerja. Betapa banyak ternyata pekerja yang adalah masyarakat lokal dibutuhkan untuk bekerja disini, dengan gaji atau bayaran upah yang fantastik,’’ kata Nur Bongkang menutup.
Informasi terkait produk dari PT Awilton Nyiur Internasional, dapat diakses melalui laman website www.awilton.co.id. Selain itu, Sweet Coco juga tidak menggunakan bahan pengawet. Produk ini merupakan hasil organik dari olahan naktar kelapa gula dari sari bunga kelapa yang membuat sehat dan alami.
Sementara itu, Ko Andy saat diwawancarai Exposemedia, Jumat (23/4/2021) di ruang kerjanya berharap agar pemerintah Sulawesi Utara memberi support atas distribusi penjualan dan model kerja sama yang berdampak positif menyerap ekonomi masyarakat. Menurut pengusaha muda yang juga aktif di sejumlah organisasi sosial itu, produk lokal saat ini masih jarang. Dan pemerintah perlu meningkatkan terus perhatian terhadap percepatan ekonomi lokal.
”Kalau ditanya soal harapan, kami berharap ada sinergitas atau kemitraan strategis dalam mengembangkan produk ini. Tidak banyak memang usaha-usaha yang merupakan hasil dari produk lokal. Sweet Coco ini salah satunya. Kita berbangga karena punya kualitas yang dapat bersaing di pasar Internasional. Walau begitu, saya berkerinduan pemerintah daerah mendukung untuk kita promosi, distribusikan penjualannya ke masyarakat Sulawesi Utara, Itu prioritasnya,” tutur Ko Andy. (*/Amas)