Berkolaborasi, BP2MI dan Kemenlu Fasilitasi Pemulangan WNI dari Ukraina

Kepala BP2MI saat konferensi pers

JAKARTA, EXPOSEMEDIA – Perang antara Rusia vs Ukraina, berdampak kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI). Jumat, (4/3/2022), dalam konferensi pers, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menyampaikan kesediaan pemerintah Indonesia. Terlebih terkait urusan teknis.

“Kemarin, 3 Maret 2022, pukul 17.00, BP2MI yang diwakili Deputi Kawasan Eropa Timur Tengah, Irjen. Pol. Akhmad Kartiko dan Deputi Kawasan Amerika Pasifik, Lasro Simbolon, dan Direktur Pelindungan dan Pemberdayaan Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Hadi Wahyuningrum, kami (BP2MI), menjemput PMI asal Ukraina di Bandara Soekarno Hatta. Para PMI di dalam rombongan WNI yang dievakuasi dari Ukraina ini datang bersama Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri Pertahanan,” ujar Benny di hadapan sejumlah wartawan.

Benny menambahkan, upaya evakuasi adalah bukti nyata sinergi dan kolaborasi positif antar Kementerian/Lembaga dalam memberikan pelindungan bagi PMI dan keluarganya. Politisi Partai Hanura ini menguraikan juga soal keseluruhan Warga Negara Indonesia (WNI) yang dijemput.

Baca Juga:  Hilangkan Fee Agency, BP2MI Menjadi Pahlawan PMI

“Sesuai diamanatkan UU No 18/2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, kita konsisten menjalankan itu. Total WNI di Urakraina sebanyak 153 WNI. Yang memilih untuk bertahan di Ukraina sebanyak 54 WNI. Komposisi WNI, diantaranya yang Dewasa 133 dan Anak-anak 20 WNI. Alhamdulillah mereka tiba dengan selamat. Meski ada yang demam dan Batuk-batuk sebanyak 2, kemudian yang reaktif Covid-19 sebanyak 2 WNI,” kata Benny.

Terkait rute penerbangan Garuda Airlines juga disampaikan Kepala BP2MI. Bahwa keberangkatan Tim penjemput dari Jakarta ke Bucharest pada Selasa, tanggal 2 Maret 2022 pukul 18.40 WIB, tiba di Bucharest pada tanggal 3 Maret pukul 15.10 waktu setempat. Kemudian Kembali berangkat dari Bucharest menuju Jakarta pukul 20.23 waktu setempat, dan tiba di Jakarta 3 Maret 2022 pukul 17.10 WIB.

Baca Juga:  Kepala BP2MI Berduka Atas Meninggalnya 2 Tokoh Penutan Kebanggaan Warga Sulut

“Tim BP2MI berangkat menjemput dan balik mengawal, hingga mengantar PMI ke kampung halaman mereka. Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri, terdapat 80 WNI dan 3 WNA merupakan keluarga dari WNI berada di dalam rombongan yang dievakuasi dari Ukraina kemarin, 3 Maret 2022. Termasuk dalam rombongan ada sebanyak 30 (tiga puluh) PMI. Terdiri dari 29 orang perempuan dan 1 orang laki-laki tersebut mayoritas merupakan PMI dari Bali,” tutur Benny.

BP2MI menemukan masih terdapat 14 orang WNI. Yang tidak ikut pulang bersama rombongan ke tanah air karena mayoritas dari mereka terpapar Covid-19. Sementara 2 orang lainnya memilih tinggal di Bucharest, dan 6 orang diantaranya adalah PMI yang diketahui Positif Covid-19.

“Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bucharest akan terus memantau 14 orang tersebut, jika kondisi kesehatan sudah memungkinkan mereka akan dipulangkan dengan pesawat komersial,” ujar Benny.

Baca Juga:  Tanggapi Dinamika, Djelantik: Bantu CEP, Kita Harus Menang Pemilu 2024

Untuk diketahui, seluruh PMI yang dievakuasi telah menjalani tes Covid-19 dan dinyatakan bebas Covid-19. Berdasarkan prokes yang berlaku di Indonesia, seluruh PMI yang tiba akan dilakukan pemeriksaan kesehatan dari tim Kesehatan Bandara Soetta dan mereka akan menjalani karantina di Wisma Pasar Rumput T.1 Lantai 24.

“BP2MI siap membantu memfasilitasi para Pekerja Migran Indonesia pulang ke daerah asalnya setelah selesai menjalani masa karantina. Kami akan berkoordinasi terus dengan Satgas Covid-19, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), UPT BP2MI di Jakarta dan daerah, serta pihak instansi terkait lainnya dalam proses pemulangan PMI. Data PMI ketibaan dari Ukraina pada tanggal 3 Maret sebanyak 30 PMI yang terdiri dari 29 PMI Perempuan dan 1 PMI Laki-laki,” ujar Benny. (*/Amas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *