BP2MI Terus Berikan Pembelaan, Benny Lepas 410 PMI Korsel

Sambutan Kepala BP2MI

EXPOSEMEDIA, Jakarta – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Senin, (30/12/2023), saat pelepasan 410 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diberangkatkan ke Korea Selatan (Korsel), menyampaikan bahwa posisi penting dan peran yang diambil pemerintah untuk mengangkat harkat martabat PMI tak henti dilakukan. Benny menyebut telah menempuh berbagai cara, pendekatan yang positif, dan sebagian penuh resiko, riskan. Hal itu dilakukan demi PMI, para Pahlawan Devisa.

”Atas nama PMI, Presiden Jokowi telah memerintahkan saya untuk mengabdi, bekerja total. BP2MI akan melindungi dari ujung rambut sampai ujung kaki, kepada seluruh PMI. Apa yang saya lakukan hingga kini tentu juga mendatangkan resiko yang tidak sedikit. Walau begitu saya tidak pusingkan itu. Contohnya, saat saya memotong praktek ijon rente, gerakan rentenir kita lawan dengan program KTA dan KUR banyak pengusaha nakal yang biasa menempatkan PMI secara ilegal menyerang saya. Tekanan, teror, bujukan telah saya lewati, demi PMI saya lakukan itu,” kata Benny.

Politisi yang kini menjabat Waketum OKK DPP Partai Hanura ini menyebut bahwa tantangan di depan mata, bahkan ancaman nyawa sekalipun akan dihadapinya demi membebaskan PMI dari perbudakan modern. Dimana praktek lama yang menindas PMI, mulai disikatnya. Benny tegas menjebutkan keberpihakan BP2MI melalui fasilitas, regulasi, bahkan hal diksi dilakukan dalam rangka edukasi, serta menunjukkan kehadiran negara untuk PMI tercinta.

”Perubahan besar tengah dilakukan BP2MI. Saya tak mungkin kompromi pada siapapun yang menindas PMI. Adanya penjajahan gaya baru akan saya lawan. Lihat saja bentuk kehadiran negara untuk pembelaan terhadap PMI. Baik melalui penyediaan fasilitas VVIP, pelindungan menyeluruh terhadap PMI, maupun produk regulasi yang banyak melahirkan diskon atau keringanan terhadap PMI. Biasanya, dahulu untuk bekerja ke Luar Negeri, PMI dipungut, dimintai membayar, sekarang sudah dipangkas, tak ada lagi praktek jahiliyah seperti itu. Bagi yang melanggar bersiaplah sanksi akan diberikan,” tutur Benny, yang juga Ketua Komite I DPD RI periode 2014-2019 ini.

Dr. Rieke dan Benny Rhamdani

PMI yang diberangkatkan BP2MI dengan skema Government to Government (G to G) Korea Selatan ini dilaksanakan dalam proses Pelepasan Pemberangkatan PMI di El Hotel Royale, Jakarta. Dalam kesempatan ini, Anggota DPR RI Komisi VI, Dr. Rieke Diah Pitaloka dalam sambutan motivasi juga mengajak PMI agar menjaga kesehatan ketika berada di Negara penempatan, bekerja profesional dan disiplin.

”Selamat atas keberangkatan kalian ke Korea Selatan sebagai PMI. Berbanggalah, karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan ini. Saya minta kalian jaga kesehatan, jaga nama baik negara. Ingat Pak Benny Rhamdani selaku Kepala BP2MI berjuang mati-matian untuk kalian diperlakukan istimewa. Derajat kalian makin diangkat. Dahulu, tidak seperti ini proses Pelepasan PMI dilakukan. Pelepasan PMI dilakukan di hotel mewah, gratis tanpa dipungut biaya. Kebijakan yang pro pada kesejahteraan PMI ini harus didukung PMI dengan mengharumkan nama baik Indonesia,” ujar Rieke Legislator Dapil Jawa Barat III, dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.

Suasana pelepasan PMI

Turut hadir dalam kegiatan ini Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan sekaligus Ketua KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia), Agung Nugroho; Ketua DPC Peradi Depok, Khairil Poloan; serta Wakil Presiden Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi), Soeharjono. Ketiganya menyatakan dukungannya kepada BP2MI dan bersedia menjadi sekutu dalam pemberantasan sindikat mafia penempatan PMI ilegal. (Amas)

Baca Juga:  Benny Rhamdani: Perintahnya Jelas, Sikat Hingga Tuntas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *