EXPOSEMEDIA, JAKARTA – Dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HKTI di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (1/7/2022) kemarin, Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan kepada jajaran pengurus HKTI agar serius melindungi dan memperjuangkan nasib petani.
“Perjuangan HKTI adalah untuk nasib petani yang lebih baik. Para petani harus dilindungi. Sekali lagi, petani itu harus dilindungi,” ujar OSO, yang juga Ketua Umum DPP Partai Hanura ini.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2014-2019 ini menjelaskan juga terkait jumlah petani di Indonesia sangat besar. OSO menyebut petani membutuhkan dukungan HKTI.
“Oleh karena itu, HKTI harus banyak turun ke Desa-desa untuk memperhatikan para petani di tanah air. Petani itu tulang punggung, dan salah satu kekuatan bangsa,” ujarnya.
OSO juga menyentil soal peran HKTI dalam menyelamatkan Indonesia dari krisis pangan. Politisi senior ini mewanti-wanti jajaran HKTI untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan.
“KHTI harus melakukan cegah dini dan antisipasi agar tidak terjadinya krisis pangan nasional. Saya mewakili BPO HKTI, meminta perhatian dari seluruh jajaran pengurus HKTI agar meningkatkan peran dalam memperjuangkan kehidupan para petani,” tutur OSO tegas.
HKTI harus memperhatikan segala kebutuhan petani. Mulai dari penyaluran bibit, pupuk, dan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh para petani di tanah air.
“Jadi, kualitas bibit itu sangat menentukan. Selain itu, perlu mendorong agar bagaimana para petani ini benar-benar dilindungi,” ungkapnya.
Selanjutnya, Rakernas yang dihadiri DPD HKTI seluruh Indonesia itu dibuka secara resmi Ketua Umum HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Dengan prosesi Pemukulan Gong tanda Rakernas HKTI resmi dibuka.
Saat menyampaikan sambutan, Moeldoko memberikan potongan tumpeng kepada OSO disaksikan jajaran pengurus dan anggota HKTI se-Indonesia. HKTI harus makin optimal memperjuangkan nasib petani.
“Satu hal yang tidak pernah hilang dari Pak OSO, yakni semangatnya. Kalau yang muda-muda tidak bisa meniru, ya seharusnya malu hati. Kenapa HKTI perlu memperjuangkan petani dan pertanian Indonesia? Ini harus dijawab,” ujar Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu menjelaskan bahwa yang pertama ialah untuk menjawab pemenuhan kapasitas nasional.
“Bayangkan, kebutuhan beras Indonesia 2,5 juta sampai 2,65 juta ton 1 bulan. Ini haru diperjuangkan, kalau tidak, akan kesulitan nanti,” ujar OSO.
Tidak hanya itu, Moeldoko menuturkan bahwa, 76 juta masyarakat Indonesia yang bekerja di sektor pertanian, jika HKTI tidak terlibat dalam konteks pembinaan dan penguatan, maka pertanian belum berjalan optimal.
“Karena itulah, HKTI hadir dengan semangat yang kuat. Semangat memperbaiki lingkungan (pertanian) itu dengan cara-cara tentu yang berteknologi,” kata Moeldoko.
Untuk diketahui, pembukaan Rakernas HKTI tahun 2022 ini ditandai dengan Pemukulan Gong dari Moeldoko dan OSO. Ketua Umum HKTI juga memberikan Nasi Tumpueng kepada Ketua Badan Pertimbangan Organisasi HKTI, Oesman Sapta saat pembukaan Rakernas HKTI. (*/Amas)