Kampanye di GPI, CEPSSL Curi Simpati Emak-emak Lewat Program Pro Rakyat

Christiany Eugenia Paruntu (CEP) Cagub Sulut

EXPOSEMEDIA.ID, MANADO – Meski kecapean setelah berkampanye seharian kemarin. Namun pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulut nomor urut (1) Christiany Eugenia Paruntu (CEP) dan Sehan Salim Lanjar (SSL) alias Eyang, tetap tampil prima di hadapan pendukungnya di kompleks perumahan Griya Paniki Indah (GPI) Kecamatan Mapanget, Sabtu (28/11) siang.

Kampanye dialogis siang itu diawali dengan penyampaian Jantje Wowiling Sajouw (JWS), Ketua Tim Pemenangan CEPSSL. Di depan warga Perum GPI, mantan Bupati Minahasa itu membeber alasannya kenapa harus mendukung CEPSSL.

Sehan Salim Landjar (SSL), Cawagub Sulut, saat memaparkan program CEPSSL.

“Saya ini awalnya memang kader Golkar yang pernah berpindah ke partai sebelah dan ternyata salah, makanya saya balik lagi dan ini memang pilihan yang baik,” ungkap JWS yang disambut riuh tepuk tangan.

Alasan lain kenapa harus bersama CEPSSL adalah, karena mereka sudah teruji dua periode sebagai bupati. Eyang sebagai Bupati Boltim dan CEP sebagai Bupati Minahasa Selatan.

Baca Juga:  Kasak-kusuk, Noldy Pratasis Skak-Mat Sesepuh Golkar Sulut

“Karena itu saya yakin, apa yang dorang dua janji nanti, pasti dorang dua mo bekeng butul bukang cuma sampe di janji,” pungkas JWS.

Dia berharap agar warga Perum GPI bersama-sama untuk memilih pasangan nomor urut 1 CEPSSL pada Pilkada 9 Desember mendatang.

Sementara itu, Calon Gubernur Christiany Eugenia Paruntu (CEP), dalam pidato politiknya menyampaikan terima kasih kepada warga GPI yang telah sudi hadir pada kampanye terbatas siang itu.

Seperti pada kampanye-kampanye sebelumnya, CEP hanya memberikan sedikit pengantar. CEP lebih banyak memberikan kesempatan kepada calon wakil gubernur SSL alias Eyang untuk menyampaikan orasi dan program-program kerakyatan yang akan dijalankan mereka berdua ketika terpilih nanti.

Eyang yang diberikan kesempatan untuk berorasi, memanfaatkan waktu hampir dua jam menyampaikan program unggulan yang diusung pasangan nomor urut (1) CEPSSL yang diusung oleh Golkar, PAN dan Demokrat.

Baca Juga:  Puan dan Airlangga Stagnan, SMRC Temukan Hasilnya Sangat Tidak Kompetitif

Program Jaminan Hari Tua (JHT), tambahan pendapatan bagi para guru SMA/SMK, bantuan pendidikan untuk mahasiswa yang kurang mampu, serta program Jaga Orang Sakit (JOS), diulas tuntas oleh Eyang.

Menurut Eyang, seorang pemimpin atau gubernur, haruslah menjadi pelayan bagi warganya.

“Saya sudah sampaikan ke CEP, kalau nanti terpilih pada tanggal 9 Desember, maka urusan menerima semua keluhan rakyat adalah saya. Biarkan gubernur yang bekerja dengan melobi-lobi anggaran di Jakarta dan mencari investor masuk ke Sulut. Tugas saya adalah menampung dan melayani ibu bapak sekalian untuk selanjutnya diteruskan ke gubernur dan ditindaklanjuti oleh SKPD sesuai dengan tupoksinya,” tandas Eyang.

Agar semua program bisa terlaksana, maka CEPSSL harus menang. Kemenangan menurut Eyang, hanya bisa diperoleh ketika rakyat memberikan mandat kepada kami untuk memimpin Sulut ke depan, bukan dari banyaknya baliho di lorong-lorong.

“Kemenangan tidak diukur dari banyaknya baliho. Karena saya yakin, baliho CEP dengan Eyang sudah ada dalam hati bapak dan ibu sekalian,” tandas Eyang.

Baca Juga:  Edisi Senin, 7 September 2020

Selain itu, kalau nanti terpilih, kata Eyang, sudah memikirkan untuk mengadakan beras 9 ribu ton untuk semua warga Sulut dengan kualitas beras premium.

“Saya sudah melakukannya di Boltim, semua warga saya kasih beras premium dan diberikan berdasarkan jumlah orang atau penghuni, bukan berdasarkan jumlah rumah, karena rumah nda makan beras,” kata Eyang, disambut gelak tawa para pendukung.

Di akhir orasinya, Eyang berharap agar semua yang hadir agar bisa meneruskan semua program yang telah disampaikan kepada keluarga, tetangga sebelah rumah atau kaum kerabat yang ada di tempat lain di wilayah Sulut untuk memilih CEPSSL pada 9 Desember nanti. Turut hadir dalam kampanye itu Ketua Harian Golkar Manado Alvian Walintukan, Ketua PAN Manado Bobby Daud, dan sejumlah kader  partai pengusung dan pendukung, Golkar, PAN, Demokrat, Garuda, Berkarya dan PBB.(rin/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *