Kasus Scamming Online di Kamboja Korbankan WNI, Ini Sikap BP2MI

Kepala BP2MI saat menyampaikan pernyataan pers

EXPOSEMEDIA, Jakarta – Sejak tahun 2021, pemerintah republik Indonesia telah menangani berbagai kasus penipuan terhadap Warga Negara Indonesia atau Pekerja Migran Indonesia (WNI/PMI) yang diberangkatkan ke Sihanoukville, Kamboja dengan modus penawaran investasi lalu (judi online). Targetnya, korban WNI di Indonesia, kata Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, Selasa, (23/8/2022).

Lanjut Benny menyampaikan dalam konferensi pers, bahwa tanggal 18 Juli 2022, BP2MI mendapatkan laporan dari keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI). Terdapat 52 orang PMI yang disekap di Kamboja. BP2MI melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negari dan KBRI Phnom Penh terkait jumlah PMI dan penanganan yang dilakukan.

“Saat ini telah dipulangkan WNI/PMI terkendala dari Kamboja yang diduga menjadi korban Trafficking terkait kasus Scamming online. BP2MI akan mengejar master mind, yang memberangkatkan para korban ini ke Kamboja. Adapun kepulangan telah dilaksanakan melalui 4 (empat) gelombang,” ujar Benny di kantor BP2MI, Selasa, (23/8/2022).

Baca Juga:  Kepala BP2MI Lepas 26 PMI untuk Tujuan Korea Selatan

Kepala BP2MI juga menjelaskan soal alur pemulangan WNI/PMI terkendala dari Kamboja. Melalui proses pemeriksaan dari Bareskrim. BP2MI juga, tambah Benny bergerak dan merespon persoalan ini sesuai ketentuan yang berlaku.

Suasana konferensi pers Kepala BP2MI

“PMI terkendala dari Kamboja ini dipulangkan ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, dilakukan sesuai SOP. Yaitu pemeriksaan di KPK, pemeriksaan Imigrasi, kemudian menuju wisma Atlit. Proses kepulangan gelombang satu sampai tiga telah melalui proses pemeriksanaan Bareskrim serta assessment, dan fasilitasi kepulangan oleh Kementerian Sosial. Yang berkoordinasi dengan BP2MI dengan pemerintah daerah terkait,” tutur Benny.

Baca Juga:  Polda Sulut Kuliti Sejumlah Pejabat Tinggi Pemprov Sulut, Diduga Terkait Dana Hibah

Tidak hanya itu, pada tanggal 12 Agustus 2022, BP2MI mendapatkan informasi dari Kementerian Luar Negeri bahwa diberangkatkan ke Kamboja menggunakan pesawat charter Lion Air sebanyak 215 orang melalui Bandara Kuala Namu.

Sekedar diketahui, gelombang pertama, dilaksanakan tanggal 5 Agustus 2022, sebanyak 12 orang. Gelombang kedua, 6 Agustus 2022, terdapat 13 orang. Gelombang ketiga, Tanggal 8 Agustus 2022 terdiri dari 14 orang. Kemudian, gelombang keempat, 22 Agustus 2022. (*/Amas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *