Kedeputian Disabilitas Timnas AMIN Surati KPU RI

Timnas AMIN

EXPOSEMEDIA, Jakarta – Kedeputian Disabilitas Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) layangkan surat ke Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) terkait kesalahan penerjemahan tuli dalam Debat Capres pertama yang digelar KPU pada tanggal 12 Desember 2023 lalu.

Dalam suratnya, Kedeputian Disabilitas Timnas AMIN yang dipimpin Surya Tjandra (ketua) dan Muhammad Fauzi selaku
sekretaris, menyampaikan sejumlah catatan temuan dan masukan perbaikan untuk dapat segera diperbaiki, mulai saat pelaksanaan debat berikutnya yang terdekat yaitu Debat Calon Wakil Presiden, tanggal 22 Desember 2023.

Berikut isi suratnya :

Perihal: Masukan Perbaikan untuk Pelaksanaan Debat Calon Presiden/Calon Wakil Presiden

Kepada Yth.
Ketua Komisi Pemilihan Umum
Di tempat.

Kami dari Kedeputian Disabilitas Tim Nasional AMIN untuk Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada KPU untuk terselenggaranya dengan baik Debat Perdana Calon Presiden tanggal 12 Desember 2023 kemarin.

Terutama dengan diikutsertakannya JBI (JURU BAHASA ISYARAT) untuk membantu rekan-rekan kami penyandang disabilitas Tuli bisa mengikuti setiap perdebatan yang terjadi. Ini akan membantu kami menentukan pilihan secara matang pada saatnya nanti, dengan dasar pengetahuan yang lengkap tentang capres/cawapres seutuhnya.

Baca Juga:  Tren Anies Muhaimin Naik, Sahrin Hamid: Alhamdulillah Patut Disyukuri

Terkait hal tersebut ada beberapa hal yang membuat kami merasa perlu mengirimkan surat ini, khususnya terkait beberapa kekurangan yang kami temukan saat mengikuti acara Debat Perdana Calon Presiden kemarin. Untuk itu kami ingin menyampaikan catatan temuan dan masukan perbaikan untuk dapat segera diperbaiki, mulai saat pelaksanaan debat berikutnya yang terdekat yaitu Debat Calon Wakil Presiden, tanggal 22 Desember 2023.

Berikut catatan kami:

1. Tidak ada subtitle yang menuliskan terjemahan dari perkataan para pembicara, sementara kotak layar JBI masih terlalu kecil, bahkan sering tertimpa logo TV, tulisan atau garis, yang menghalangi tampilan JBI sehingga membuatnya sulit terbaca.
2. Ada kesan JBI yang disediakan kurang profesional, tampak dari bagaimana beberapa bahasa isyarat yang disampaikan sudah tidak digunakan lagi oleh orang Tuli, sehingga tidak dapat dipahami atau digunakan secara tidak sesuai lagi.
3. Hanya ada satu JBI untuk ketiga capres, sehingga tampak sekali kesulitan JBI untuk menerjemahkan semua capres dengan optimal dan seringkali ketinggalan. Ini menciptakan kebingungan bagi pemirsa Tuli, karena ketidakjelasan siapa capres yang sedang bicara, dan apa yang sedang mereka sampaikan.
4. Akibatnya ada beberapa kata kontekstual dari Capres yang diisyaratkan secara berbeda maknanyq. Contohnya kata “afirmasi” diisyaratkan menjadi “akses”; “Gereja” diisyaratkan “rumah +”; “mendapatkan izin” menjadi “terima izin”; dan akhirnya yang cukup mengganggu ada kata “demokrasi” ditangkap sebagian Tuli sebagai “perkosa”.

Baca Juga:  Kreatif, Simpatisan Anies Baswedan Usung Tema Perubahan dalam Lomba Lukis

Untuk itu, kami memberi masukan sebagai berikut:

1. Kami mendorong KPU untuk melibatkan organisasi Tuli secara lebih efektif di dalam menyiapkan pelaksanaan ajang debat capres/cawapres ini; ketidakterlibatan organisasi Tuli dapat mengakibatkan akses JBI yang kurang maksimal dan tidak inklusif.
2. KPU perlu memperjelas dan menyampaikan ke publik langkah-langkah yang akan diambil KPU untuk memastikan partisipasi dan akses penuh pemilih Tuli dan ragam disabilitas lainnya, agar warga negara penyandang disabilitas bisa mendapat akses untuk mengikuti seluruh rangkaian pemilihan umum ini secara optimal.
3. Satu langkah praktis yang bisa cepat dilakukan KPU, kami mengusulkan agar tiap capres/cawapres yang akan mengikuti debat dapat didampingi satu JBI yang dipercayainya untuk menerjemahkan yang disampaikannya. Satu JBI untuk satu capres/cawapres selama debat, yang memang memahami kontes kata dan kalimat masing-masing paslon secara tepat, akan amat membantu aksesibilitas bagi kaum disabilitas.

Baca Juga:  Hasil SMRC, Ganjar Unggul Prabowo dan Anies Bersaing di Posisi Kedua

Demikian kami sampaikan, untuk dapat menjadi perhatian KPU. Kami siap untuk memberi penjelasan lebih lanjut terkait surat ini, juga partisipasi aktif untuk sama-sama kita sukseskan Pemilihan Umum yang sama-sama kita nantikan ini. (**)

Terima kasih.

Jakarta, 15 Desember 2023

Hormat Kami
Tim Nasional Anies-Imin (AMIN)

Kedeputian Disabilitas

Surya Tjandra
Ketua

Muhammad Fauzi
Sekertaris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *