Kepala BP2MI, Dianugrahi The Rising Star of Democracy

Benny Rhamdani, Kepala BP2MI

EXPOSEMEDIA, Jakarta – Spektakuler, karena baru genap 6 bulan, Benny Rhamdani dilantik sebagai Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny berhasil merebut perhatian publik dengan membuat prestasi. Benny dianugerahi The Rising Star of Democracy.

Dalam pandangannya, Benny mengatakan, negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia, sangat jelas dan tegas diatur dan dijamin dalam konstitusi UUD 1945. Dimana hak setiap warga negara untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

“Namun demikian, karena kondisi objektif bahwa penyediaan lapangan pekerjaan belum bisa disediakan negara seluruhnya. Hal inilah yang kemudian warga negara Indonesia melakukan pilihan untuk pekerja di luar negeri menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Namun demikian, menjadi tugas dan kewajiban negara untuk memfasilitasi dan memberikan pelindungan bagi PMI yang bekerja di luar negeri,” tutur Benny, yang juga mantan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara 3 periode ini, Rabu, (28/10/2020).

Baca Juga:  Ketua Altje Dondokambey Hentikan Pembahasan APBDP 2020, Nasdem Tolak Teken Berita Acara

Disaat BP2MI menghadapi berbagai tantangan, Benny hadir memberikan pelindungan PMI secara menyeluruh. Meskipun masih sangat pendek usia jabatannya. Politisi yang juga dikenal sebagai aktivis 98 banyak melakukan terobosan. Terutama dalam memberantas sindikat penempatan ilegal PMI.

Terpotret, keseriusan tokoh politik asal Sulawesi Utara, selalu tercermin dalam perjuangannya. Benny melahirkan ragam kebijakan yang berpihak pada pelindungan CPMI. Tidak sedikit pengusaha nakal yang dibuat gerah. Oknum yang selama ini mengambil keuntungan besar dari bisnis kotor penempatan ilegal PMI dilawannya.

Tidak hanya masalah pemberantasan sindikat, Benny juga mengeluarkan peraturan dalam bentuk Peraturan BP2MI yang membebaskan biaya penempatan bagi calon PMI. Khususnya untuk sektor domestik dan pekerja rentan.

Politisi yang satu ini dikenal teliti dan giat, berdasarkan masukan dari kalangan pegiat masyarakat sipil bahwa biaya yang dibebankan kepada calon PMI, memberatkan. Mencekik CPMI, Brani merubah itu. Menurut Benny, PMI atau CPMI tak boleh dijerat hutang. Jangan sampai mimpi anak-anak bangsa untuk bekerua ke Luar Negeri hilang atau dibinasakan para rentenir atau mafia, bandar atau cukong dan calo.

Benny juga akrab disapa Brani. Sosok politisi yang dikenal berani, pantang mundur melakukan pembelaan terhadap rakyat kecil. Bahkan jauh sebelum dirinya dilantik sebagai Kepala Badan, Brani telah malang-melintang di dunia politik sebagai wakil rakyat beberapa periode.

Dari rekam jejak tersebut, maka sangat wajar dan tidak mengherankan bila ia dianugrahi ‘The Rising Star Of Democracy’ pada urutan kedua dari 4 tokoh yang menerima dalam kategori yang sama. Keempat tokoh nasional tersebut antara lain: Bambang Soesetyo-Ketua MPR RI; Agus H. Yudhoyono – Ketua Umum Partai Demokrat, dan Ahmad Syaiku-Presiden PKS. Pemberian anugrah ini bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda dan bagian dari tokoh-tokoh Teladan Demokrasi Award 2020.

“Para tokoh Teladan Demokrasi dibutuhkan sebagai bintang penuntun untuk membawa Indonesia ke jalur demokrasi yang diidealkan. Demokrasi yang bukan hanya semata prosedural namun yang lebih penting demokrasi substantif,” kata Rihad Wiranto, selaku pemimpin Redaksi Teropong Senayan.

Rihad menyebut bahwa event nasional Teropong Democracy Award (TDA) 2020 digagas media Teropong Senayan secara virtual, Rabu (28/10/2020). Lanjut disampaikannya, selama 2020, ketahanan demokrasi di Indonesia diuji sejumlah tantangan yang sempat menimbulkan gejolak.

“Para tokoh-tokoh inilah harapan demokrasi Indonesia ke depan,” ujar Rihad. (*/Amas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *