Kepala BP2MI: Presiden Berpesan, Jangan Jadikan PMI Objek Pemerasan

Benny Rhamdani memberi arahan

EXPOSEMEDIA, JOGJA – Pelaksanaan Preliminary education untuk program G to G Korea Selatan di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (4/6/2022), berjalan lancar. Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, berharap apa yang menjadi pesan Presiden Jokowi, dilaksanakan dengan baik.

“Pak Presiden Jokowi berpesan pada saya agar Lindungi Pekerja Migran Indonesia. Kata Presiden jangan sampai Pekerja Migran Indonesia dijadikan objek pemerasan. Mereka itu Pahlawan Devisa yang layak diperlakukan hormat,’ ujar Benny, di Graha Kinasih Sleman, Yogyakarta.

Kepala BP2MI yang juga politisi partai Hanura ini mengatakan di hadapan 194 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) bahwa segala konsentrasi diarahkannya untuk mengedepankan kepentingan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Baca Juga:  KPU Sulut Umumkan Penerimaan Dana Kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur
Para peserta Preliminary serius mengikuti arahan

“Kami lakukan semua pembenahan. Yang tersumbat dibuat lancar salurahnnya. Ada progres, perbaikan rutin kita lakukan. Alhamdulillah semua hasilnya dirasakan PMI. Coba dilihat untuk akses Sindikat penempatan ilegal PMI, telah kita pangkas. Alur yang rumit untuk pelayanan, saya perintah dimudahkan. Harus efektif dan efesien pelayanan publik,” ujar Benny.

Tidak hanya itu, Benny menitipkan agar CPMI Korea Selatan tidak terprovokasi dan menolak hasutan. Bagaimana tidak, karena propaganda tertentu membuat CPMI Korea Selatan menyerang membabi buta BP2MI. Benny menyarankan agar kedepan CPMI perlu memperhatikan etika Tabayyun.

Baca Juga:  UPT BP2MI Manado Fasilitasi Pemulangan PMI-B dari Kepulauan Riau
Benny menyebut pemerintah memperjuangkan CPMI

“Jangan mau dihasut ya. Karena kemarin saat CPMI Korea Selatan diberangkatkan tidak sedikit kalian itu disodori informasi yang tidak benar. Hingga banyak yang menyerang dan menyalahkan BP2MI. Penting kiranya kita saling konfirmasi, berhenti saling menebar fitnah. Pemerintah itu memikirkan nasib kalian. Tidak mungkin pemerintah menghambat penempatan CPMI. Itu terlalu bodoh,” tutur Benny.

Bagi Benny, CPMI sangatlah hebat dan luar biasa dalam bersikap. Karena berani meninggalkan keluarga, bekerja mengharumkan Indonesia. Bahkan, yang amat penting ialah memberi pendapatan buat Indonesia. PMI juga sebagai Duta Pariwisata, dan warga VVIP. (*/Amas)

Baca Juga:  Kasus Penganiayaan di Ratatotok Mengendap di Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *