Era Merdeka, Benny Katakan Tak Ada Perbudakan Bagi PMI

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani ketika memberi arahan

EXPOSEMEDIA, SEMARANG – Pelaksanaan Preliminary education Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) skema G to G Korea Selatan terus dilakukan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Minggu, (5/6/2022), di Semarang pelaksanaanya dihadiri langsung Kepala BP2MI, Benny Rhamdani.

Didampingi Kepala UPT BP2MI Semarang, Pujiono dan para Direktur, Benny menyampaikan ragam perubahan dilakukan. BP2MI, tidak mau lagi membiarkan perbudakan terjadi dan menjadikan CPMI sebagai tumbal. Kemudian, Benny mengumumkan kabar gembira untuk tempat pelaksanaan Preliminary.

“PMI sering tertindas, itu dahulu. Penjajahan dari rentenir. Saya tegaskan, terutama pada staf dan jajaran saya bahwa tak ada lagi perbudakan modern. Ini era kemerdekaan bagi PMI. Jangan seret CPMI dan PMI pada hutang, pinjaman pada rentenir. Atau praktek mengarahkan PMI untuk tujuan merugikan mereka. Kemudian, dulu untuk tempat Preliminary hanya ada di Jakarta, Cirebon, dan Semarang. Sekarang ditambah dua daerah lainnya. Yakni Yogyakarta dan Surabaya,” ujar Benny.

Baca Juga:  Kantor PT Tribuana Elok Sejahtera Diresmikan, Siap Serap Tenaga Kerja Baru
Peserta orientasi pra keberangkatan antusias

Kepala BP2MI juga menambahkan soal perintah Presiden Jokowi terhadap dirinya. Visi besar Jokowi untuk membela PMI merupakan cermin dari kecintaan Presiden pada rakyatnya. Benny mengatakan bahwa dirinya akan terus bersikap memerangi para sindikat yang selalu mengintai CPMI dan PMI.

“Setelah dilantik, saya diminta Pak Presiden Jokowi untuk benar-benar serius melindungi PMI. Jangan sampai CPMI atau PMI itu dicengkeram rentenir. Mereka tak boleh dikorbankan. Negara hadir untuk membela PMI. Kita melakukan antisipasi dari hulu. Saya dianggap garang, ya wajar saya garang pada sindikat dan rentenir. Untuk para CPMI saya tak punya alasan garang atau memarahi kalian. Saya itu memikirkan kalian semua,” kata Benny tegas.

Baca Juga:  MOELDOKO Memuji Kinerja Kepala BP2MI
Berlangsungnya pembukaan Preliminary

Diakhir arahannya, Benny mengatakan pentingnya CPMI menjaga semangat. Mengikuti segala bentuk proses, tahapan dan memenuhi semua berkas yang diminta. Politisi Partai Hanura itu menyampaikan harapannya agar bisa bertemu lagi dengan CPMI disaat pelepasan menuju Korea Selatan.

Peserta rebutan foto bersama Kabadan

“Seluruh peserta Preliminary program G to G Korea Selatan digratiskan. Berbeda ya dengan sebelumnya. Saya titipkan agar jaga kesehatan. Jaga semangat kalian semua, dan siapkan diri. Seluruh berkas yang diminta sebagai syarat menjadi PMI dipatuhi. Dilengkapi. Saya berharap ini bukan pertemuan terakhir dengan kalian semua. Dari 300-an peserta Preliminary ini, saya mau bertemu lagi ketika pelaksanaan pelepasan kalian menuju negara penempatan,” tutur Benny menutup. (*/Amas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *