EXPOSEMEDIA, JAKARTA – Perintah Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. H. Joko Widodo kepada Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, dilaksanakan. Terbukti dari sejumlah kegiatan yang dilaksanakan BP2MI. Utamanya soal Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Saya tak mau dengar lagi ya dari para PMI mengeluh, begitu kata Presiden Jokowi pada saya. Beliau menyebut kasus mereka PMI yang datang dari luar negeri, mereka terlantar. Saya tak mau PMI menjadi objek pemerasan dari oknum-oknum tertentu. Saya berjanji, saya katakan saya siap melaksanakan perintah Presiden. Paristiwa curang, memilukan dahulu hang dialami PMI, sekarang tidak akan terjadi lagi. Lihat saja, tak berani petugas saya diduga melakukan pemerasan pada PMI,” ujar Benny saat pelepasan keberangkatan CPMI Jepang program G to G di Hotel Ciputra Jakarta.
Benny menyebut oknum pengusaha bajingan akan dilawannya sampai titik darah penghabisan. Di hadapan 287 orang CPMI Jepang, Benny dengan lantang mengatakan akan menjawab kompleksitas tantangan melalui kerja nyata yang berpihak pada kebijakan pelindungan PMI.
“Bisnis kotor itu telah saya berantas. Saya tidak akan iklas, para PMI dijadikan sapi perah. Maka dengan itu, BP2MI membuat transformasi. Membangun fasilitas yang layak bagi PMI. Tantangan yang dihadapi dan melilit PMI kita, menjadi penjara harus dirubah secara drastis,” tutur Benny.
Tidak hanya itu, Benny bahkan telah secara gradual melakukan perubahan di BP2MI. Secara universal selain menjalankan mandat Undang-undang Nomor 18 tahun 2017, Benny juga melaksanakan apa yang diperintahkan Presiden Jokowi.
“Perubahan fundamental telah dilakukan. Dan saya yakin gelora semangat ini terus digaungkan. Saya yang pimpin langsung proses perubahan, bersih-bersih, menyelamatkan nasib PMI dari niat jahat para sindikat sudah mulai kita lakukan. Maka dengan itu, sindikat penempatan ilegal PMI wajib dilawan. Dihentikan, diberantas para bandit yang mendzolimi PMI sejak lama,” kata Benny dalam sambutannya.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir saat sambutan mengatakan dengan senang hati melakukan kerja kolaborasi dengan BP2MI. Menurut Erick yang digadang menjadi calon Presiden ini, PMI memiliki kelebihan tersendiri. Hal itulah yang membuat posisi PMI menjadi istimewa di negara-negara penempatan.
“Tentu kami juga mendorong kerja sama sinergis antara Indonesia dan Jepang. Insya Allah semua pekerja Indonesia menjadi pekerja yang baik, ramah, dan saling menghormati. Saya juga mau berpesan bahwa pentingnya disiplin dan kerja keras diadopsi PMI dari kultur masyarakat Jepang. Selain itu, proses adapatasi di negara penempatan perlu diterapkan dengan baik dan benar.
Untuk diketahui, dalam kesempatan Pelepasan Keberangkatan PMI Jepang untuk skema G to G ini dihadiri Wakil Menteri Naker RI, Afriansyah Noor, Kemudian Kedubes Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Panama, Sukmo Harsono. Tiap lembaga yang hadir didaulat menyampaikan sambutan dan memberi motivasi kepada CPMI Jepang. (*/Amas)