EXPOSEMEDIA, JAKARTA – Akselerasi informasi menjadi bagian penting dalam pelayanan pemerintahan yang baik (good governance). Selain amanah dari perjuangan reformasi, ditataran birokrasi dituntut untuk berbenah. Mengharusnya adanya keterbukaan, melalui reformasi birokrasi.
‘’Mandat Undang-undang 14 tahun 2018 tentang Keterbukaan Informasi Publik ini yang sedang dijalankan BP2MI. Kita terus diperintahkan Kepala Badan, Pak Benny Rhamdani untuk transparan dalam pelayanan. Beri pelayanan yang prima. Public service juga tidak lain adalah perjuangan reformasi,’’ kata Direktur Penempatan Kawasan Amerika dan Pasifik, Yana Anusasana, saat memimpin audiensi, Jumat, (8/7/2022).
Dalam kesempatan audiens bersama Dorothea Pantow, penggagas Buletin Jendela Migran ini, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, mewakilkan Direktur Yana, dan Kepala Biro Hukum dan Humas, Hadi Wahyuningrum untuk menerima pihak Jendela Migran. Melakukan berbagai pembicaraan terkait konsep kerja kemitraan.
‘’Kami mengapresiasi paparan dari rekan-rekan yang berencana membuat Buletin Jendela Migran. Sarana seperti ini kami nilai sangat penting. Membantu publikasi, sekaligus membuka kerja sama yang baik antara BP2MI dengan berbagai pihak termasuk BP2MI. Kami tertarik atas presentasi yang disampaikan. Hasil dari pertemuan ini akan kita kaji. Toon kita sama, yakni untuk perbaikan dan kesejahteraan PMI,’’ ujar Yayuk, begitu Hadi Wahyuningrum akrab disapa.
Ketika memaparkan konten Buletin Jendela Migran, Thea, sapaan akrab Dorothea Pantow yang juga Pekerja Migran Indonesia (PMI) purna ini menjelaskan isi dari proposal kerja sama yang disampaikan.
’”Jendela Migran adalah sebuah Buletin yang diprakarsai beberapa migran purna. Kami adalah bagian dari PMI yang sudah kembali ke Indonesia. Apalagi di era digitalisasi sekarang ini. Maka Jendela Migran diharapkan menjadi solusi dan membantu para PMI di negara penempatan. Tentu kami berharap kerja sama strategis dapat dijalin dengan BP2MI. Misi kami juga secara haris besar sama seperti BP2MI, yakni berangkat menjadi Migran, pulang menjadi Juragan. Pulang menjadi purna migran tanpa gagal,’’ tutur Thea.
Yang hadir dalam pertemuan ini, antara lain, Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Mocharom Ashadi, Kepala Biro Hukum dan Humas, Hadi Wahyuningrum, serta Koordinator Sistem dan Strategi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia Timur II dan Asia Selatan, Hard Frankly Merentek. Mereka yang hadir seluruhnya memberikan komentar dan apresiasi positif. (*/Amas)