Testimoni JAK untuk SVR

SVR mantan Ketua DPD Golkar Sulut saat mengikuti acara calon Gubernur Olly Steven (Foto Istimewa)

EXPOSEMEDIA.ID, MANADO – Gerilya untuk melengserkan Tetty Paruntu, terus dilakukan. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang memiliki nama lengkap Christiany Eugenia Paruntu, punya segudang prestasi, kontribusi di daerah Nyiur Melambai. Dalam jejak karirnya sebagai politisi, Ketua DPD Golkar Sulut 2 (dua) periode itu pernah memimpin Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) 2 periode berturut-turut.

Merespon gerakan politik dari sejumlah senior sesepuh Partai Golkar Sulut yang disebut-sebut begitu ngotot menjatuhkan Tetty Paruntu, Ketua Harian Partai Golkar Sulut, James Arthur Konjongian (JAK) angkat bicara. Selasa (23/3/2021), pada wartawan JAK menyampaikan testimony terkait dukungan dan keteladanan yang gagal ditunjukkan para senior Golkar yang membentuk kubu melawan kepemimpinan Tetty Paruntu.

‘’Kami tahu siapa dan kepada siapa dukungan Pak SVR (Stevanus Vreeke Runtu) di Pilgub Sulut 2020. Sudah jelas pernyataan dan sikap Partai Golkar Sulut yang siap mengamankan hasil Rapim dan Rakernas. DPD Partai Golkar Sulut dibawah kendali resmi Ibu CEP tengah giat-giatnya konsolidasi untuk menang Pileg, Pilkada dan Pilpres 2024. Kami jajaran pengurus juga solid bersama Ibu Ketua CEP mengawal hingga tuntas periode kepemimpinan beliau sampai tahun 2025,’’ kata JAK yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulut ini tegas.

Baca Juga:  Alumni UMB Keluarkan Petisi Meruya Kritik Demokrasi dan Reformasi yang Ditabrak Jokowi

Politisi Golkar yang dikenal vokal ini bahkan menyampaikan pihaknya punya sejumlah bukti akurat bagaimana SVR yang merupakan mantan Ketua DPD Partai Golkar Sulut melawan terang-terangan keputusan Partai Golkar. Belum lagi keterlibatan sejumlah tokoh senior Partai Golkar yang diduga kuat antipati terhadap CEP.

‘’Kalau mau melakukan testimony banyak hal yang akan kami sampaikan ke publik, bagaimana sampai hatinya Pak SVR mendukung OD-SK di Pilgub Sulut. Sementara Ketua DPD Partai Golkar Sulut, Ibu CEP maju sebagai Calon Gubernur Sulut saat Pilkada 2020. Ini yang menyedihkan. Sekarang Pak SVR sebagai motor penggerak untuk menumbangkan Ibu CEP. Begitu mudah dilacak korelasi kepentingannya,’’ ujar JAK.

Sejumlah kader muda Partai Golkar menyesalkan manuver beberapa senior sesepuh Golkar Sulut. Mereka berharap agar faksi yang mendorong Musdalub Partai Golkar menahan diri. JAK menduga sejumlah akor yang bermain dalam arus mendongkel CEP dari posisi Ketua DPD Partai Golkar Sulut terseret politik balas dendam. Disisi lain, JAK mengaku soliditas kader untuk tegak lurus pada AD/ART dan Pedoman Organisasi Partai Golkar tetap menjadi prinsip andalan.

Baca Juga:  Kepres RI Tetapkan OD-SK Pimpin Sulut Tiga Tahun

‘’Sudah terpantau, ada dugaan kuat penggerak di kubu senior yang mau melengserkan Ibu CEP dari jabatan Ketua DPD Partai Golkar Sulut adalah karena dendam politik. Pertanyaan kami, apa yang menjadi dendam itu?. Sungguh lucu, tidak memberikan pendidikan yang baik bagi generasi Golkar mendatang. Semestinya, kalau punya niat baik memajukan Golkar Sulut datang dan temui Ibu CEP. Sampaikan usul, saran serta apa yang harus dilakukan,’’ tutur JAK yang juga Ketua DPD AMPI Sulut ini.

Tambahnya lagi, bahwa gelombang protes senior memang diakui, tidak merubah prinsip kader militant Partai Golkar Sulut dan kader-kader muda untuk melepas perhatiannya dari perintah AD/ART dan juga Pedoman Organisasi Partai Golkar.

Baca Juga:  Total 72 Persen Pemilih Kritis, SMRC Ungkap Kecenderungan di Pemilu 2024

Untuk diketahui, CEP kepada wartawan, Minggu (22/3/2021) juga menegaskan perlunya kubu penggerak dan entitas kelompok pengganggu kepengurusan DPD Golkar Sulut untuk introspeksi diri. Permainan politik yang dipentaskan segelintir senior sesepuh Golkar Sulut itu dikatakan CEP sudah terlanjur diketahui publik motifnya. Bukan lagi silent operation, melainkan operasi fulgar.

‘’Bukan lagi rahasia umum. Dimana mereka yang mau menjatuhkan saya dari Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Utara adalah orang-orang yang di Pilkada 2020 tidak mendukung saya. Saya menjalankan perintah dan keputusan DPP Partai Golkar. Mereka sangat paham AD/ART dan PO, juga Juklak, apalagi DPP Partai Golkar tentu lebih tahu. Berkaitan dengan sikap politik mereka, masyarakat Sulawesi Utara juga tahu, terlebih kader Golkar. Apakah Golkar Sulut kalah di Pilkada 2020 atau dikalahkan senior?, jawab saja sendiri,’’ ucap Tetty menutup. (Red/Amas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *