Bela Menko Mahfud, Ketum DPP KNPI Ingatkan Ketua Komisi III DPR RI

Ketum Haris Pertama, SH

EXPOSEMEDIA, JAKARTA – Sebagai wujud perhatian terhadap situasi bangsa. Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Haris Pertama, SH, tidak hanya ikut demonstrasi, mendukung penuh Gerakan Aksi 1 juta Buruh, Rabu, (10/8/2022) kemarin. Haris yang dikenal peka terhadap kondisi rakyat dan eksistensi pemuda Indonesia itu ikut menanggapi apa yang disampaikan Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Bambang Wuryanto.

Pasalnya, Bambang dinilai mengeluarkan pernyataan konyol dan sinis terhadap menyatakan yang disampaikan Menkopolhukam RI Mahfud MD. Bambang menyebut Mahfud sebagai Menko Komentator.

”Pejabat publik yang menyampaikan pernyataan yang tidak mencerminkan layaknya pejabat publik. Saya prihatin dengan pernyataan Pak Bambang Wuryanto selaku Ketua Komisi III DPR RI anggota dewan yang terhormat, dengan menyatakan Pak Menko Mahfud MD sebagai Menko Komentator,” kata Haris saat diwawancarai Exposemedia.id, Kamis, (11/8/2022).

Baca Juga:  Selalu Bersama Rakyat, Haris Pimpin DPP KNPI Berbagi Saat Ramadhan

Lanjut Haris menyebut Bambang bersikap jauh dari hal-hal yang etis. Apalagi posisinya sebagai seorang Ketua Komisi di DPR RI. Padahal, kata aktivis muda vokal yang juga kader Partai Golkar itu, apa yang dikomentari Mahfud penting dijadikan sebagai otokritik. Bukan dinyinyiri.

”Sulit juga kalau pejabat publik atau politisi di parlemen yang cara pandangnya parsial. Statemen Pak Mahfud, mestinya dijadikan otokrotik bagi para wakil rakyat yang terhormat. Dimana tidak ada yang menaruh rasa prihatin atas kasus kematian Brigadir Joshua yang sudah jadi perhatian seluruh rakyat Indonesia, dengan memberikan komentar dan sorotan terhadap kasus tersebut,” tutur Haris, orang akrab juga disebut sebagai Presiden pemuda Indonesia ini.

Baca Juga:  BI Tolak Usulan DPR RI Cetak Uang

Haris justru mempertanyakan peran fungsi dan kontrol DPR RI dalam mengawal isu-isu nasional. Sejatinya wakil rakyat tidak boleh luput dari perhatiannya terhadap realitas rakyat. Termasuk memandang, memberi empati terhadap kasus yang dialami Brigadir Joshua.

”Publik berharap wakil rakyat tidak pasif. Tidak menutup mata terhadap realitas sosial. Kemana para wakil rakyat tersebut? Ketika ada kritik dari Pak Menko Mahfud justru tersinggung. Ini lucu, dan juga aneh. Pak Mahfud disebut sebagai Menko Komentator? Begitu rendah kah etika bernegara bapak sebagai anggota dewan yang terhormat? Apakah Ketua Komisi III DPR RI ini menutup mata atas kasus pembunuhan Brigadir J yang sudah jadi tragedi nasional?,” ujar Haris menutup. (Amas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *