EXPOSEMEDIA, Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Christina Aryani, SE.,SH, Senin, (15/8/2022) saat sambutan dalam acara Pelepasan Keberangkatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Korea Selatan mengajak semua pihak menghantam sindikat penempatan ilegal PMI.
“PMI berada dalam tekanan beban, Kepala BPMI berhasil membebaskan. Meringankan beban itu dengan KTA dan KUR. Memang kita masih punya musuh bersama yakni para sindikat penempatan ilegal PMI. Lambat laun mereka akan mati. Makanya, kalian harus menjadi duta untuk menyampaikan edukasi pada masyarakat. Agar tidak ikut proses non-prosedural sebagai PMI. Bahwa ikut keberangkatan PMI sesuai atau dari jalur yang benar,” tutur Christina.
Anggota Komisi I DPR RI itu mengapresiasi Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani. Menurutnya Benny tidak main-main dalam pemberantasan mafia dan sindikat. Christina mengajak PMI agar menimbah pengalaman di Korea Selatan.
“Ketika kembali ke Indonesia, kalian membawa pengalaman, jejaring baru di Indonesia. Punya usaha sendiri, menjadi mandiri. Ini luar biasa. Kesempatan dan peluang kalian sangat besar di negara penempatan,” tutur Christina, anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI ini.
Selain itu, Masinton Pasaribu, SH, ketika menyampaikan sambutan, memotivasi para PMI agar terus berpartisipasi dalam program yang dicanangkan pemerintah. Menurutnya, BP2MI telah berhasil, secara berlahan merubah citra PMI menjadi lebih bermartabat.
“Negara memperlakukan PMI sebagai subyek, bukan objek. Negara menempatkan kalian, sebagai Pahlawan Devisa. Terobosan-terobosan yang dilakukan BP2MI, sangat mulia. Dan DPR RI sudah harus memberi support penuh terhadap BP2MI,” ujar Masinton.
Disebut Masinton, negara memotong rantai yang menyusahkan PMI. Masinton mengatakan PMI harus berangkat dengan wajah ceria. Upaya negara hadir bagi setiap warga negara kita dimanapun berada.
“Bergaul di negara penempatan, silahkan. Tapi jangan meninggalkan identitas kita sebagai orang Indonesia. Praktekkan nilai-nilai Pancasila dan bhineka tunggal Ika. Ini bukanlah akhir, tapi awal dari perjuangan untuk meraih kehidupan lebih baik lagi,” tutur Masinton, yang juga Anggota Komisi XI DPR RI ini.
Menitipkan pesan pada 333 PMI, Benny mengingatkan agar mereka tetap menunjukkan sikap profesional. PMI jangan lagi bermental inlander. Harus berbangga diri bahwa mereka diberangkatkan resmi oleh negara.
”Berhentilah berfikir dan bersikap inlander. Selalu merasa seakan-akan kalian bukan orang hebat. Ingat kalian PMI, Pahlwan Devisa yang diberangkatkan resmi. Kalian duta negara, wajib berbangga. Saya minta tetaplah menjadi Indonesia. Bekerja profesional, disiplin, dan handal sesuai bidang masing-masing. Jadilah kebanggaan Indonesia,” kata Benny. (Amas)
