EXPOSEMEDIA, INDRAMAYU – Tidak biasanya dilakukan di tubuh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) selama ini. Selasa (31/8/2021), Kepala BP2MI, Benny Rhamdani malah mengukir sejarah baru dengan melantik Pejabat Tinggi Madya di Desa, tepatnya di Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat.
“Pelantikan di Desa ini sebagai simbolisasi dan penegasan bahwa jabatan dari pejabat publik bukan hal sakral. Yang harus diagungkan atau diperjuangkan mati-matian, dan menjadi elit. Yang kemudian membuat jarak dengan masyarakat. Saya tidak mau seperti itu, saya berharap jajaran Pejabat Tinggi Madya dan satu Kepala UPT BP2MI yang baru dilantik mengingat suasana kesederhanaan ini agar mereka bekerja serius untuk masyarakat,” ujar Benny.
Kepala Badan yang dikenal akrab dengan jajarannya itu menyampaikan rasa syukur yang dalam karena kegiatan yang dilaksanakan di Desa Pekerja Migran Indonesia ini berjalan dengan baik. Mereka yang dilantik, tambah Benny harus konsisten menjalankan amanah yang diemban secara baik dan benar.
“Saya menyampaikan syukur Alhamdulillah, pada Selasa 31 Agustus 2021, telah melantik 3 Pejabat Tinggi Madya/ Deputi (Eselon l) dan 1 Pejabat Administrator (Kepala UPT Semarang) di lingkungan BP2MI. Kiranya kalian yang baru dilantik bekerja ekstra maksimal. Kembangkan terus semangat kolaborasi, agar semua agenda atau program terasa mudah kita implementasikan,” kata Benny, pimpinan Komite I DPD RI periode 2014-2019 ini tegas.
Benny mengungkapkan alasan kenapa dirinya memilih tempat pelaksanaan pelantikan di Desa Junti Kebon, Kecamatan Juntinyuat-Kabapaten Indramayu. Selain karena Indramayu adalah Kabupaten terbesar Kedua Penempatan Pekerja Migran Indonesia, juga untuk mendekatkan Para Pemimpin di Lingkungan BP2MI dengan rakyatnya.
“Saya meyakini bahwa masalah-masalah rakyat, dalam hal ini Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya, bukan di gedung-gedung mewah dan hotel-hotel berbintang. Bukan juga di jas-jas mahal dan dasi-dasi bermerk. Tapi masalah rakyat atau PMI ada di Desa-desa, Kampung-kampung, rumah-rumah di Mana para PMI dan keluarganya hidup dan tinggal,” ujar Benny.
Lebih lanjut, Benny tidak menghendaki para pejabat di lingkungan BP2MI menjadi pemimpin yang elitis dan di atas awan. Melainkan menjadi pemimpin yang populis. Berani turun ke bawah, menyelam sampai kedasar, mengetahui masalah sampai ke akar. Serta merasakan denyut nadi rakyat secara sadar.
“Karena Desa adalah sejatinya potret kehidupan. Tanpa edit dan manipulasi rekayasa teknologi. Ini mungkin akan dicatat pertama dalam sejarah, dimana Pejabat Tinggi Madya-pejabat Deputi yang SKnya ditandatangani Presiden Republik Indonesia, Pelantikannya dilaksanakan di Desa. Tempat dimana Rakyat hidup dan tinggal serta membangun mimpi-mimpi indah dan masa depannya,” papar Benny menutup.
Sekedar diketahui, 3 (tiga) Deputi yang dilantik, diantaranya, Brigjen (Pol) Achmad Kartiko, S.IK.,MH, Agustinus Gatot Hermawan, SH.,MH, dan Drs. Larso Simbolon, MA. Kemudian 1 (satu) Pejabat Administrator (Kepala UPT BP2MI Semarang) adalah Pujiono, SH.,MH. (*/Amas)