EXPOSEmedia, MANADO – Apa yang sudah dilakukan bersama dengan empat daerah di Bolaang Mongondow Raya, adalah sebuah langkah tepat. Bahkan kata Eyang -sapaan akrabnya,red- hingga saat ini belum ada satupun warga Boltim yang dinyatakan positif terpapar Covid 19.
Bupati kontroversi yang sempat viral lewat kampanye Covid 19 dengan membawa peti mati berkeliling kampung itu, kepada EXPOSEmedia Sabtu (11/4/2020), merinci apa yang sudah dilakukan bersama warganya.
“Berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan penyebaran virus Corona, Pemda Boltim sejak tanggal 23 Maret 2020, telah mengambil langkah-langkah, di antaranya pada tanggal 23 April 2020, menetapkan Boltim sebagai daerah siaga yang diubah menjadi darurat bencana wabah Virus Corona, dan membentuk Team Gugus Tugas, terdiri dari Pemda,TNI, Polri,
Ormas,” ujar Sehan.
Bupati Boltim dua periode itu menambahkan, Pemda Boltim telah membangun Pos penjagaan di empat wilayah perbatasan, yakni Boltim-Mitra, Boltim-Kota Kotamobagu, Boltim-Minsel, dan Boltm-Bolsel. Hal itu dilakukan untuk mengawasi pergerakan masyarakat baik yang masuk atau keluar Boltim.
“Terutama yang masuk Boltim, dalam tujuan apapun semua harus mematuhi SOP. Karena kami ketat melakukan pencegahan penyebaran Virus Corona. Masyarakat yang masuk Boltim dianjurkan menggunakan masker, isolasi mandiri selama 14 hari di awasi oleh Dinkes. Ini berlaku kepada siapapun, baik penduduk Boltim atau tetamu,” kata Sehan.
Lanjut politisi PAN Sulawesi Utara ini menyebutkan Pemda Boltim telah melakukan penyemprotan Disinfektan di rumah-rumah penduduk, tempat-tempat Ibadah, dan di fasilitas umum lainnya. Kegiatan kemanusiaan tersebut dilakukan secara kontinue sekaligus melakukan edukasi pada masyarakat. Begitu pula dalam hal alokasi anggaran dan bantuan sembako juga dikucurkan untuk masyarakat.
“Dua kali dalam satu minggu, dilakukan penyemprotan Disinfektan oleh Pemda, Pemdes, dan Ormas. Kita gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat diseluruh Desa secara rutin baik oleh Bupati, SKPD dan Pemdes, berkaitan bahaya virus corona, dan cara pencegahan. Kami juga menyampaikan cara penanggulangan, penyebarannya, dan membagi masker kepada masyarakat. Selain itu, alokasi anggaran kurang lebih Rp. 30 miliar, dari hasil pergeseran APBD 2020 (DAU), untuk pembelian 600 ton beras premium, 60 ton gula pasir, 60 ton minyak goreng, untuk dibagikan kepada sekitar 20 ribu KK selama 2 sampai 3 bulan kedepan,” tutur Sehan, Ketua DPW PAN Sulawesi Utara ini tegas.
Tiap Kepala Keluarga mendapat sembako 15 sampai 35 Kg beras per bulan. Bergantung jumlah jiwa, tambah Sehan. Kemudian Rp 6 M diberikan kepada 3000 orang Lanjut usia (Lansia), masing-masing Rp2 juta. Serta menambah insentif kepada petugas Gugus Tugas terutama para tenaga kesehatan dan pengamanan. Pemda Boltim juga menurut Sehan menyiapkan 8 Puskesmas, dengan 26 Dokter orang, Perawat 95 orang. Bidan 55 orang, Ners 5 orang dan dilengakapi ruang rawat inap, dan ruang isolasi.
“Alhamdulillah sampai hari Sabtu 11 April 2020 hari ini belum ada masyarakat Boltim yang terpapar virus corona. Walau begitu, Pemda dan Gugus Tugas senantiasa melakukan pengetatan dalam mengawasi masyarakat yang baru kembali dari daerah lain terutama yang zona merah selama menjadi ODP. Pemda telah menempatkan dana cadangan sebesar Rp. 10 miliar, jika ancaman virus corona berkepanjangan,” pungkas Sehan. (*/Amas)