EXPOSEMEDIA, JAKARTA – Terobosan melalui kerja sama yang digagas Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Bank Negara Indonesia (BNI), Kamis (12/8/2021) menjadi strating point yang luar biasa. Betapa tidak, para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dahulunya dibebankan dengan biaya keberangkatan cukup mahal kali ini teratasi.
‘’Dengan dilaunchingnya pembebasan biaya bagi Pekerja Migran Indonesia melalui KUR dan kredit tanpa agunan, berdasarkan kerja sama BP2MI dengan BNI. Maka secara langsung, beban terkait biaya bagi calon PMI untuk mendapatkan uang menjadi hilang. Melalui kesempatan ini, kami juga meresmikan, mensosialisasikan pelaksanaan peraturan BP2MI Nomor 09 Tahun 2020. Regulasi ini dibuat untuk menangkal masuknya kejahatan terhadap PMI,’’ kata Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, Kamis (12/8/2021) saat sambutan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam sambutan pada kegiatan ini menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap program yang dilaunching BP2MI bersama BNI. Menurut Airlangga upaya serius yang dilakukan pemerintah untuk mengurus, mengutamakan PMI merupakan langkah tepat menghidupkan ekonomi Indonesia.
‘’Saya mengapresiasi program yang diluncurkan BP2MI dengan BNI ini. Kerja sinergis ini sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kita menjadi lebih maju. Perlindungan terhadap migran Indonesia serta menciptakan kebijakan yang menguntungkan PMI tidak lain adalah bagian dari kehadiran Negara di tengah-tengah rakyat. Saya memberi support pada BP2MI dan juga BNI atas realisasi program ini,’’ ujar Airlangga tegas.
Sementara itu, pimpinan Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena dalam sambutan menyampaikan kesan positifnya terhadap sosok Kepala BP2MI, Benny Rhamdani yang dinilainya konsisten dalam melahirkan program-program yang berpihak pada kepentingan pekerja migran Indonesia. Menurutnya menempatkan migran (PMI) sebagai warga VVIP merupakan langkah maju yang patut diberi dukungan penuh dari DPR.
‘’Tentu program dari BP2MI yang menggandeng BUMN melalui BNI sangat membantu para pekerja migran Indonesia. Saya salut dan hormat sama Pak Benny Rhamdani, yang tidak lain adalah sebagai seorang pejabat publik yang konsisten sejak awal. Mulai dilantik sebagai Kepala BP2MI, sampai sekarang ini beliau masih konsisten memperjuangkan PMI, memuliakan PMI sebagai warga VVIP ini bertanda bahwa Negara betul-betul serius melindungi PMI dari ujung rambut hingga ujung kaki,’’ ujar politisi Partai Golkar ini.
Tidak hanya itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir melalui kesempatan sambutan pun menegaskan pentingnya kerja lintas sektoral tersebut diwujudkan. Bagi Erick Kementerian BUMN akan selalu hadir di depan untuk membantu PMI melalui desain kerja sama dengan BP2MI yang dipimpin Benny Rhamdani.
“BUMN selalu siap bekerja sama dengan BP2MI. Belum lama ini melalui Angkasa Pura kita siapkan fasilitas di Bandara yang baik dan efektif buat para PMI. Kami juga bersinergi dalam berbagai program dengan BP2MI. Seperti itu pula sampai dengan kerja sama untuk program membebaskan PMI dari biaya, seperti yang dilaunching saat ini. Saya melihat apa yang diperbuat Bang Benny Rhamdani ini benar-benar dari lubuk hatinya yang paling dalam untuk melindungi para pekerja migran Indonesia. Ayo kita terus bekerja untuk Indonesia, untuk merah putih tercinta,’’ kata Menteri Erick.
Berapi-api Benny Rhamdani memaparkan bahwa meski di tengah keterbatasan, BP2MI akan terus berbuat yang terbaik demi PMI. Jebolan aktivis 98 itu mengatakan tak ada kata menyerah untuk mengabdi pada Indonesia. Berbagai rintangan yang menghadap para PMI, akan satu persatu dapat diurainya.
‘’Di tengah keterbatasan anggaran maupun dalam himpitan pandemi COVID-19, BP2MI tetap bekerja. Ya, untuk melawan sindikat, para kelompok bajingan. Saya mimpin untuk kita sikat sindikat yang selama ini bermain, dan mempermainkan para pahlawan devisa kita. Bahkan saya berulang kali menyampaikan BP2MI menjadi garda terdepan menjaga Indonesia, menjaga merah putih dan pancasila dari kelompok manapun yang mengganggu. Termasuk para mafia pekerja migran Indonesia,’’ tutur Benny, mantan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara 3 periode ini. (*/Amas)