Paparkan Peluang Kerja, Kepala BP2MI Juga Teriak Perangi Musuh Negara

Kepala BP2MI saat memberi sambutan

PALU, EXPOSEMEDIA – Bertempat di ruang Aula Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bala Keselamatan (STIKES BK) Kota Palu, Selasa (23/11/2021), Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyampaikan komitmennya. Secara intensif mewujudkan 9 (sembilan) prioritas program BP2MI, dan memerangi musuh negara.

“Mereka para Sindikat Penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia adalah musuh negara yang nyata. Wajib hukumnya kita perangi. Segelintir orang berduit, yang menganggap hukum dan aparat negara gampang dibeli. Saya pertaruhkan nama baik untuk urusan ini. Jangan ada kompromi untuk Sindikat, mereka kita sikat. Tidak ada rumusnya negara takluk dengan para penghianat Merah Putih,” kata Benny saat sambutan pada Sosialisasi tersebut.

Suasana sosialisasi

Benny mendapat sambutan dengan tarian Pokambu. Tarian dari suku Kaili, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Benny mengajak civitas akademika STIKES BK Palu untuk membangun harmonisasi kerja sama. Menurut Benny, peluang kerja ke Luar Negeri sangat terbuka. Kesempatan itu harus ditangkap para mahasiswa dan pihak kampus.

Baca Juga:  Kreatif, Simpatisan Anies Baswedan Usung Tema Perubahan dalam Lomba Lukis

“Melalui Sosialisasi Peluang Kerja dan Tata Cara Kerja ke Luar Negeri ini saya berharap Direktur STIKES BK dan pimpinan Yayasan Bala Keselamatan memanfaatkan peluang kerja ke Luar Negeri. Tentu ini menjadi kesempatan bagi para mahasiswa yang nanti setelah selesai kuliah bisa bekerja di Luar Negeri. Jangan lagi dianggap PMI atau dulunya TKI sebagai pekerjaan rendahan. Mereka merupakan Pahlawan Devisa. PMI itu warga VVIP,” kata Benny.

Sambutan Direktur STIKES BK

Sementara itu, Direktur STIKES BK Palu, Estelle Lilian Mua, SKM.,M.Kep, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas sosialisasi yang dilakukan BP2MI. Menurutnya STIKES BK Palu berharap ada kerja sama untuk penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Apalagi pihaknya telah memiliki modal dengan adanya sejumlah Alumni mereka yang kini menjadi PMI.

Baca Juga:  Fiks Komisi I DPRD Sulut Tetapkan Timsel KPID

“Terima kasih Kepala BP2MI, Pak Benny Rhamdani. Sosialisasi ini sangat membantu kami, terlebih mahasiswa makin lebih memahami betapa berbahayanya bekerja di Luar Negeri dengan jalur non-prosedural. Kami berharap ada kerja sama antara STIKES Bala Keselamatan Palu dengan BP2MI untuk urusan penempatan PMI,” tutur Estelle Lilian.

Kepala BP2MI saat diwawancarai

BP2MI pada kesempatan ini tidak sekedar memberikan sosialisasi terkait peluang kerja ke Luar Negeri. Namun lebih dari itu, menyerahkan bantuan uang tunai ke pihak STIKES Bala Keselamatan Palu. Benny berharap bantuan tersebut digunakan untuk kepentingan pengembangan kualitas pendidikan di STIKES BK.

“Negara hadir memberi garansi atas keberangkatan PMI di Luar Negeri. Nah, untuk bantuan yang kami berikan kiranya dapat dimanfaatkan demi memajukan dan memantapkan kualitas pendidikan di STIKES Bala Keselamatan Palu. Ini kampus yang plural dan luar biasa. Karena mahasiswanya 15% dari agama Islam, bukan hanya untuk kalangan Kristiani semata,” ucap Benny.

Tidak hanya itu, secara gamblang Benny memaparkan kasus penyiksaan, ketidakadilan, dan kejahatan lainnya yang dialami PMI. Kebanyakan (90%) dari mereka adalah yang berangkat secara non-prosedural.

Berlangsungnya foto bersama

“Tidak dibayarkannya hak-hak PMI oleh majikan mereka di Negara penempatan juga terjadi. Nah, bagi PMI yang non-prosedural karena negara tidak mendeteksi keberadaan mereka di negara penempatan. Berbeda dengan PMI ilegal, yang berangkat resmi mengikuti mekanisme yang ditetapkan negara. Jaminan keselamatan, kontar kerja dan perlakuan hormat terhadap mereka benar-benar terkontrol. Mereka dibeck-up penuh pemerintah,” tutur Benny, mantan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara tiga periode ini menutup. (*/Amas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *